Rabu 15 Jul 2020 09:16 WIB

Wall Street Ditutup Menguat Ditopang Saham Energi

Saham raksasa energi AS, Chevron dan Exxon Mobil, masing-masing melonjak 3 persen.

Wall Street (ilustrasi)
Foto: VOA
Wall Street (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Selasa (14/7), dengan indeks Dow Jones Industrial Average melesat di atas 500 poin. Penguatan didorong pembelian saham-saham sektor energi dan material mengangkat pasar yang lebih luas.

Indeks Dow Jones Industrial Average melambung 556,79 poin atau 2,13 persen, menjadi ditutup di 26.642,59 poin. Indeks S&P 500 naik 42,30 poin, atau 1,34 persen, menjadi berakhir di 3.197,52 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 97,73 poin atau 0,94 persen, menjadi 10.488,58 poin.

Baca Juga

Saham raksasa energi AS, Chevron dan Exxon Mobil, masing-masing melonjak 3,45 persen dan 3,31 persen, di antara yang berkinerja terbaik di 30 saham unggulan. Semua 11 sektor utama S&P 500 utama ditutup lebih tinggi, dengan sektor energi terangkat 3,6 persen, melampaui sektor lainnya. Sektor material dan industri juga menguat, masing-masing naik lebih dari dua persen.

Wall Street meneliti berbagai laporan pendapatan dan data ekonomi terbaru. JPMorgan Chase pada Selasa (14/7) menyampaikan laba yang melampaui estimasi. Sahamnya ditutup 0,57 persen lebih tinggi.

Sementara itu, saham Citigroup berada di bawah tekanan setelah perusahaan melaporkan hasil yang beragam. Saham Wells Fargo juga merosot 4,6 persen setelah melaporkan kerugian 2,4 miliar dolar AS pada kuartal kedua.

Estimasi penurunan laba untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 adalah 43,8 persen untuk kuartal kedua, menurut data dari FactSet pada awal Juli.

Di bidang data ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan di Amerika Serikat meningkat 0,6 persen pada Juni berdasarkan penyesuaian secara musiman setelah jatuh 0,1 persen pada Mei, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa. IHK inti, yang mengecualikan makanan dan energi, naik 0,2 persen pada Juni, kenaikan bulanan pertama sejak Februari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement