Rabu 15 Jul 2020 04:09 WIB

Win-Win Solution Cara Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah teladan mulia dalam sejarah kehidupan manusia

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

RETIZEN -- Penulis: Imam Nur Suharno*

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab [33]: 21).

Nabi Muhammad SAW adalah teladan mulia dalam sepanjang sejarah kehidupan umat manusia, salah satunya keteladanan dalam hal kepemimpinan. 

Saat berusia 35 tahun, Nabi SAW mampu mencari solusi bagi problematika umat. Saat renovasi Ka’bah sudah hampir selesai, para pembesar Makkah hampir terjadi perang gara-gara memperebutkan siapa yang paling layak meletakkan Hajar Aswad di tempatnya semula.

Abu Muawiyah bin Mughirah sebagai orang yang senior akhirnya berembuk dengan para pembesar. Akhirnya disepakati, bahwa orang yang pertama kali masuk ke dalam Ka’bah yang akan meletakkan Hajar Aswad.

Nabi Muhammad SAW yang pertama kali masuk Ka’bah. Mereka ridha dengan beliau untuk meletakkan Hajar Aswad. Dengan tenang, Nabi dapat memecahkan solusi dengan pendekatan win-win solution. Setelah menggelar kain serban, Nabi meminta para pembesar Qurasy untuk meletakkan Hajar Aswad di atas kain tersebut. Setiap pembesar memegang ujung kain dan bersama-sama mengangkatnya bersama Nabi SAW. Setelah dekat dengan tempat Hajar Aswad, akhirnya Nabi SAW yang meletakkannya.

Dari peristiwa peletakan Hajar Aswad inilah akhirnya orang Quraisy sepakat untuk memberikan gelar kepada Nabi Muhammad SAW dengan gelar al-Amin (orang yang terpercaya). 

Kisah inspiratif di atas memberikan pelajaran berharga kepada kita terutama bagi para pemimpin di negeri ini agar dapat meneladani kepemimpinan Nabi SAW dalam penyelesaian berbagai problematika kehidupan berorganisasi, termasuk dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara, agar tidak terjadi kegaduhan. 

Win-win solution menjadi salah satu metode dalam penyelesaian masalah. Win-win solution atau kompromi adalah negosiasi antara dua pihak yang akan mendapatkan keuntungan secara seimbang. Tidak ada pihak yang merasa diuntungkan (menang) atau dirugikan (kalah).

Dengan pendekatan win-win solution yang diteladankan oleh Nabi SAW ini dapat membuat situasi menjadi tetap stabil, memiliki hubungan kuat dengan masyarakat, dan dapat meredam terjadinya gejolak dalam skala besar. 

Semoga Allah membimbing para pemimpin di negeri ini agar dapat meneladani kepemimpinan Nabi SAW sehingga tercipta rasa aman dan memberikan solusi yang tepat dalam berbagai permasalahan umat, bangsa, dan negara. Amin.

*Imam Nur Suharno, Kepala HRD dan Personalia Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement