Selasa 14 Jul 2020 16:48 WIB

Mengapa Meributkan Hagia Sophia Menjadi Masjid?

Dunia Islam memang sedang rapuh saat ini, soal Hagia Sophia saja bising sekali

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Orang-orang memegang bendera Turki dan Ottoman di depan Museum Hagia Sophia, di Istanbul, Turki, 10 Juli 2020. Pengadilan administrasi tertinggi Turki pada 10 Juli 2020 memutuskan bahwa museum yang dulunya masjid yang dibangun di Katedral dapat diubah menjadi sebuah masjid lagi dengan menetapkan statusnya sebagai museum.
Foto: PA-EFE/ERDEM SAHIN
Orang-orang memegang bendera Turki dan Ottoman di depan Museum Hagia Sophia, di Istanbul, Turki, 10 Juli 2020. Pengadilan administrasi tertinggi Turki pada 10 Juli 2020 memutuskan bahwa museum yang dulunya masjid yang dibangun di Katedral dapat diubah menjadi sebuah masjid lagi dengan menetapkan statusnya sebagai museum.

REPUBLIKA.CO.ID -- Pengirim: Agus Sulaiman*

Dunia Islam memang sedang rapuh saat ini. Seperti yang pernah dikatakan Nabi Muhammad SAW, pada suatu zaman nanti umat Islam seperti buih ombak. Saling pecah, lemah, dan susah dipersatukan.

Kondisi ini setidaknya terlihat pada zaman sekarang di mana tak ada negara Islam yang ingin bersatu. Masing-masing negara saling sibuk dengan kepentingannya sendiri-sendiri.

Dalam kasus Palestina, tak ada negara Islam yang berani melawan Israel. Tak ada negara Islam yang mampu mencegah pembangunan-pembangunan permukiman baru Yahudi di Tepi Barat.

Tak ada yang bisa melawan rudal-rudal Israel yang memasuki tanah-tanah Palestina, Suriah, dan lainnya.

Malah, negara-negara Islam saling berhadap-hadapan di Libya, Suriah, Yaman, Sudan, dan lainnya. Tak ada satu pun yang berani mengepung, menyerang, bahkan cuma mengancam Israel.

Tak ada rudal negara-negara Islam yang diarahkan ke Israel. Semua diarahkan ke masing-masing negara Islam.

Kasus Hagia Sophia yang kecil malah diributkan. Hal biasa dalam tiap zaman ada perubahan fungsi bangunan. 

Gereja jadi masjid tidak usah diramaikan. Di banyak negara juga kita lihat banyak masjid dijadikan gereja.

Hagia Sophia itu hanya sebuah bangunan. Memang, ada simbol keagamaan di sana. Apa bedanya dengan bangunan-banguna lain yang kini menjadi gereja atau bahkan klub malam.

Umat Islam susah sekali duduk bareng untuk menentukan nasib sendiri. Di Suriah, Turki harus bersekutu dengan Rusia untuk melawan Amerika.

Di Libya, Arab Saudi dan negara-negara Arab harus berkolaborasi dengan Rusia untuk melawan Turki yang didukung PBB.

Semakin sulit mengandalkan negara-negara Islam yang kini asyik memainkan perang proksi sesama saudara sendiri di negara Islam juga.

Luar biasa memang negara-negara Islam....

*Agus Sulaiman, Jember, Jawa Timur

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement