Selasa 14 Jul 2020 14:42 WIB

Corona Melonjak, California Kembali Tutup Kegiatan Bsnis

Tempat ibadah, hiburan, bar, restoran hingga pusat kebugaran ditutup.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona  (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pemerintah negara bagian California kembali memberlakukan pembatasan sosial di tengah lonjakan kasus infeksi virus Corona. Gubernur Gavin Newsom memerintahkan semua kegiatan bisnis seperti restoran, bar, tempat hiburan, termasuk kebun binatang dan museum kembali ditutup.

Newsom juga meminta tempat ibadah, pusat kebugaran, dan salon ditutup. California mencatat lebih dari 330 ribu kasus virus Corona dengan lebih dari 7.000 kematian. Penerapan kembali pembatasan sosial di California didorong oleh kenaikan jumlah kasus positif virus korona sebesar 20 persen dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga

"Mulai hari ini semua wilayah menutup kegiatan publik mereka di berbagai sektor seperti, restoran, kilang anggur, bioskop, pusat hiburan keluarga, kebun binatang, dan museum. Ini berlaku di seluruh county di California," ujar Newsom, dilansir BBC.

Kepala Departemen Kedokteran University of California, Robert Wachter mengatakan, beberapa pihak telah merasa puas dalam memerangi pandemi virus Corona. Oleh karena itu, sejumlah pihak mulai melonggarkan pembatasan sosial. Selain itu, kedisiplinan warga untuk mematuhi protokol kesehatan setelah pencabutan pembatasan mulai lalai.

"Orang-orang diizinkan keluar rumah, tapi seharusnya mereka mengenakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Jadi menurut saya banyak orang yang merasa terlalu berpuas diri," ujar Wachter.

Infeksi virus Corona naik drastis di 40 negara bagian Amerika dalam dua pekan terakhir. Negara bagian California, Florida, Arizona dan Texas telah dinyatakan sebagai episentrum pandemi virus Corona. Peningkatan jumlah kasus ini menimbulkan kekhawatiran datangnya gelombang kedua pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement