Senin 13 Jul 2020 14:33 WIB

Polisi Tangkap Anak 12 Tahun yang Rasialis kepada Eks Iblis

Penyelenggara Liga Primer Inggris pun membuat pernyataan dukungan kepada Zaha.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Wilfried Zaha
Foto: AP /Will Oliver
Wilfried Zaha

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Kepolisian daerah West Midlands, Inggris, menangkap seorang anak berusia 12 tahun karena dianggap melontarkan ujaran rasialisme kepada striker Crystal Palace, Wilfried Zaha setelah bertanding melawan Aston Villa, Ahad (12/7) lalu. 

Melalui akun Instagram pribadinya, eks pemain Manchester United itu mengunggah tangkapan layar yangberisi pesan dari @jackdolan_avfc beserta gambar-gambar bernada hinaan kepadanya. "Saya melihat ini ketika baru bangun," tulis Zaha, kemarin. 

Kepolisian West Midlands menyatakan sudah menangkap seorang anak setelah pertandingan berakhir. Aston Villa menang 2-0 atas Crystal Palace. 

Pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson mendukung langkah Zaha untuk melaporkan penghinaan yang diterima dan berusaha menjalin komunikasi antarkedua klub terkait hal ini. 

"Ini adalah kabar menyedihkan dari seorang pemain yang menerima pesan penghinaan," kata Hodgson seperti dilansir Sky Sports, Senin (13/7). 

"Saya pikir langkahnya untuk melaporkan sudah benar agar orang-orang memerhatikan isu tersebut. Ini adalah sesuatu yang tidak boleh dibiarkan orang-orang," ujarnya.

"Aston Villa dan Liga Primer sudah melakukan segalanya untuk menghentikan hal ini. Tidak ada pengecualian sama sekali," tambah dia. 

Penyelenggara Liga Primer Inggris pun membuat pernyataan dukungan kepada Zaha. Mereka menjamin akan melindungi seluruh pemain, pelatih dan seluruh keluarga pemangku sepakbola terhadap isu yang berkaitan dengan rasialisme. 

"Ini adalah langkah yang sangat tidak bisa diterima. Liga Primer Inggris berdiri bersama @wilfriedzaha untuk melawan ini dan seluruh bentuk diskriminasi, tidak ada ruang untuk rasisme di manapun," ujar mereka dalam pernyataan tertulis. 

"Kami akan terus melindungi para pemain, pelatih dan keluarga mereka yang menerima diskriminasi daring. Kami membuka laporan daring untuk menanggulangi hal ini," lanjut mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement