Senin 13 Jul 2020 07:06 WIB

Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Sukabumi Tetap Zona Hijau

Pemkot Sukabumi memilih terus menggencarkan rapid test maupun swab secara massal.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Foto: Humas Pemkot Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pertambahan kasus Covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dalam beberapa hari ini tidak memengaruhi status zona hijau daerah ini. "Zonasi ini ada sembilan indikator, penambahan kasus positif saja tidak akan berpengaruh terhadap perubahan zonasi. karena yang dilihat bukan hanya salah salah indikator saja, tetapi sembilan indikator tersebut," katanya di Sukabumi, Ahad (12/7).

Menurut Fahmi, adapun sembilan indikator itu, antara lain laju pertambahan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), terkonfirmasi positif Covid-19, geografis, dan kajian epidemiologi.

Dia menyatakan, penambahan kasus Covid-19 di Kota Sukabumi dipastikan terus terjadi, karena sampai saat ini belum ada vaksin yang spesifik untuk meredakan virus tersebut. Alhasil, Pemkot Sukabumi memilih terus menggencarkan pemeriksaan cepat (rapid test) maupun swab massal secara masif.

Sebenarnya mudah bagi Pemkot Sukabumi jika hanya ingin zona hijau, tidak perlu melakukan pemeriksaan tersebut secara massal, karena pasti tidak ditemukannya lagi kasus baru. "Semangat kami bukan hanya sekadar mengejar zona hijau, tetapi dalam rangka melakukan percepatan penanganan," ucap Fahmi.

Fahmi mengatakan, Kota Sukabumi merupakan hub atau simpul, sehingga pergerakan manusia dari berbagai daerah akan terus terjadi karena daerah ini diapit dua kota besar yakni DKI Jakarta dan Bandung.

Itulah sebabnya Kota Sukabumi menjadi daerah pertama di Jabar yang berstatus zona hijau, karena dinilai dari sembilan indikator tersebut sehingga layak untuk turun menjadi level I penyebaran Covid-19.

Meskipun demikian, pihaknya tidak ingin ada lagi warganya yang terinfeksi Covid-19, karena itu kuncinya ada di masing-masing masyarakat. Jika mereka menuruti segala aturan dan anjuran dari pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan maupun berperilaku hidup bersih dan sehat maka virus corona bisa diatasi.

Bukan berarti status zona hijau ini Kota Sukabumi terbebas dari Covid-19, sehingga masyarakat merasa tidak peduli terhadap protokol kesehatan. Pasalnya Coivd-19 masih ada dan bisa menular kepada siapa saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement