Senin 13 Jul 2020 06:41 WIB

Kurva Positif Covid-19 Menjulang, Kaji Ulang New Normal

Naiknya kurva positif virus corona semakin mengkhawatirkan.

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Lawan Corona. Ilustrasi
Foto: Republika
Lawan Corona. Ilustrasi

RETIZEN -- Penulis: Dyah Ayu Meiliastuti, MSc*

Sudah hampir dua bulan, dimulai dari Mei lalu, new normal life mulai diberlakukan di beberapa daerah/kabupaten di Indonesia.

Mulai dibukanya beberapa sektor, seperti transportasi umum, mal, dan tempat-tempat rekreasi menandai diberlakukannya pola hidup baru ini. 

Protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak dijadikan senjata untuk melawan covid-19 selama masa new normal.

Namun, sejatinya kebijakan ini telah menuai kontroversi di awal. Banyak ahli epidemiologi dan tenaga kesehatan yang menentang disebabkan syarat-syarat new normal tidak terpenuhi. 

Seperti belum terlihat melandainya kurva positif covid-19. Di masyarakat, pemberlakuan new normal ini pun menuai pro kontra. Banyak warga yang belum teredukasi memandang new normal berarti virus telah hilang, sehingga mereka bebas kembali berkerumun tanpa mematuhi protokol kesehatan.

Dampak new normal pun ternyata sesuai dugaan para ahli epidemiologi yakni bukannya menggenjot ekonomi, namun jumlah warga positif justru semakin melonjak tinggi. 

Rekor terbaru pasien positif dalam satu hari bahkan mencapai lebih dari 2600 pasien. Beberapa daerah yang semula zona hijau bahkan telah menjadi zona merah karena pergerakan manusia yang tidak terkendali dan abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan. 

Hal ini tentulah wajib menjadi pertimbangan keberlanjutan kebijakan new normal ini. Jangan sampai hanya semata mementingkan perputaran ekonomi, lalu melalaikan dari pemulihan pandemi. 

*Dyah Ayu Meiliastuti, MSc, Alumni Advanced Sustainable Design, University of Edinburgh

Domisili di Rembang, Jawa Tengah

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement