Sabtu 11 Jul 2020 20:00 WIB

Mahasiswa UBSI Tasikmalaya Jadi Pengusaha Sebelum Wisuda

Ia merintis usaha sejak SMA, dan terus menekuninya saat kuliah di UBSI.

Risma Nur Fauziah, mahasiswa UBSI Tasikmalaya yang berhasil menjadi pengusaha sebelum wisuda.
Foto: Dok UBSI
Risma Nur Fauziah, mahasiswa UBSI Tasikmalaya yang berhasil menjadi pengusaha sebelum wisuda.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA  -- Lulusan UBSI Tasikmalaya tak hanya disiapkan untuk menjadi programmer, tapi bisa juga menjadi enterpreneur. Berbekal kompetensi di bidang informatika, calon entrepreneur UBSI bisa memaksimalkan usahanya dengan sistem digital. 

Hal itu telah dibuktikan oleh Risma Nur Fauziah.  Ia merupakan salah satu mahasiswa UBSI yang sukses menjadi entrepreneur.

Mahasiswi jurusan Sistem Informasi ini sudah mulai berbisnis sejak duduk di bangku SMA. Ketika ia kuliah di UBSI,  bakatnya di bidang usaha semakin terasah. 

“Saya berbisnis karena terinspirasi oleh ayah dan kakak saya  yang juga merupakan seorang pebisnis,” kata Risma Nur Fauziah dalam rilis yang diterima Republika.co.id,  Sabtu (11/7). 

Risma mulai berbisnis sejak kelas 2 SMA. Bisnis pertamanya bergerak di  bidang kuliner makanan ringan. 

"Awalnya dalam menjalankan bisnis ini banyak rintangan terutama dalam hal penjualan, namun saya tetap gigih berusaha sampai akhirnya berhasil melewati rintangan tersebut," ujarnya.

Setelah sukses dengan bisnis pertamanya, Risma mengembangkan bisnis di bidang lainnya yaitu bidang fashion. Bisnis  fashion itu dimulai saat dia masuk kuliah di UBSI. 

"Saya senang bisa kuliah di kampus informatika UBSI Tasikmalaya karena bisa mewadahi bakat saya berwirausaha," tuturnya.

Di UBSI, ia tak hanya belajar ilmu computer.  Ada juga mata kuliah entrepeneur dan lembaga yang ditugaskan untuk membina calon-calon pengusaha, yaitu BSI Entrepeneur Center (BEC). 

Melalui BEC itulah, Risma pun mendapat seminar entrepeneur hingga coaching tentang pengembangan usaha.  "Kuliah di UBSI banyak praktiknya, dan relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan di era ini,"  paparnya.

Risma mengemukakan, awalnya dia membuat bros dari kain perca dan menjualnya sebagai souvenir pernikahan ataupun ke teman-teman kuliah. Namun siapa sangka kini bisnis tersebut telah berkembang pesat, dari hanya memproduksi bros yang terbuat dari kain perca, kini Risma menjadi produsen hijab dengan beraneka model dan makanan ringan. 

Di tengah keadaan masyarakat yang sedang minim pendapatan karena pandemi virus Covid-19, Risma tetap menjalankan bisnisnya, dia memanfaatkan teknologi untuk kepentingan bisnisnya 

”Alhamdulillah saya sedang membangun bisnis fashion dan makanan ringan (camilan) dan bisnis saya berjalan di online shop dan offline,” tutur Risma

Untuk penjualan offline dia membuka toko dirumahnya sedangkan untuk penjualan secara online dia mempromosikan dagangannya melalui instagram di @rnfcreation dan juga melalui marketplace seperti Shopee. “Adanya pandemi ini memang menurunkan omzet penjualan offline, tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah besar karena kita tetap menerima banyak order dari penjualan online,” kata Risma. 

Ia pun bangga bisa menjadi pengusaha sebelum wisuda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement