Sabtu 11 Jul 2020 06:52 WIB

Copot Teknologi Huawei, Operator: Inggris Bakal Rugi

Copot Teknologi Huawei, Operator: Inggris Bakal Rugi

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Operator Inggris: Negara Bakal Rugi Jika Copot Teknologi Huawei!. (FOTO: REUTERS/Sergio Perez)
Operator Inggris: Negara Bakal Rugi Jika Copot Teknologi Huawei!. (FOTO: REUTERS/Sergio Perez)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Rencana pemulihan ekonomi Inggris dari COVID-19 dapat berujung kerugian, jika pemerintah negara itu menuntut penghapusan peralatan telekomunikasi Huawei dalam waktu dekat.

Peringatan itu datang dari operator seluler Vodafone dan BT. Sebab, menurut mereka, pencabutan komponen teknologi Huawei membutuhkan biaya yang tak sedikit.

"Kami akan membuthkan biaya miliaran pound untuk melepas peralatan (Huawei)," kata Vodafone, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (10/7/2020).

Baca Juga: Patuhi Amerika, Italia Bakal Boikot Teknologi 5G Huawei Juga?

Baca Juga: Duh, Trump Mau Larang Pembelian Produk yang Pakai Teknologi China

Sementara itu, BT telah menetapkan biaya untuk mencopot segala komponen teknologi Huawei senlai 500 juta pound (sekitar Rp9,4 triliun).

Kepala Teknologi Vodafone UK, Andrea Dona berujar, "saya khawatir, penerapan kebijakan yang sangat agresif terhadap perubahan kebijakan dapat menghambat pemulihan ekonomi di Inggris."

Vodafone dan BT butuh waktu setidaknya lima tahun (idealnya tujuh tahun) untuk menghindari gangguan besar pada jaringan 5G Inggris, menurut bos teknologi dua perusahaan itu kepada anggota parlemen.

Inggris pada Januari membatasi peran Huawei dalam jaringan 5G-nya di angka 35%, negara itu juga melarangnya menjadi bagian dari inti jaringan.

AS telah menuduh pemerintah China dapat memanfaatkan peralatan Huawei sebagai alat mata-mata, tapi Huawei membantah itu berulang kali.

Pemerintah Inggris menyebut, sanksi baru AS bakal merusak kemampuan Huawei untuk memasok peralatan jaringan yang penting. Namun lagi-lagi, Huawei membantah hal itu.

Akibatnya, Inggris kini meninjau kembali kebijakannya terhadap Huawei. Para menteri di pemerintahan mengisyaratkan potensi larangan total.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement