Sabtu 11 Jul 2020 02:47 WIB

Tak Hanya Gula, Penderita Diabetes Juga Harus Kontrol Garam

Garam dan lemak juga harus diperhatikan untuk terhindar dari diabetes.

Alat bernama FAST bisa dimanfaatkan penderita Diabetes Tipe 2 untuk berpuasa (Foto: ilustrasi cek gula darah)
Foto: Needpix
Alat bernama FAST bisa dimanfaatkan penderita Diabetes Tipe 2 untuk berpuasa (Foto: ilustrasi cek gula darah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gula bukan satu-satunya penyebab penyakit diabetes. Menurut dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, pendiri Komunitas Sobat Diabet garam dan lemak pun harus menjadi perhatian penting untuk terhindar dari diabetes.

"Orang diabetes enggak selalu berhubungan dengan gula, padahal konsumsi garam dan lemak juga berisiko tinggi jadi penyebab diabetes. Garam dan lemak menyebabkan obesitas, orang obesitas berisiko diabetes. Tidak secara langsung memang tapi itu terdapat dalam sindrom metabolik," kata dr. Rudy.

Baca Juga

Dia mengatakan ada banyak faktor penyebab diabetes, salah satunya adalah keturunan. Namun, bukan berarti orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut akan mengalami hal yang serupa. Konon jika ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes maka keturunannya juga akan menderita diabetes.

"Ini menjadi pertanyaan apakah orang yang punya keturunan diabetes dia pasti akan kena diabetes? Jawabannya tidak," ucap dia.

Dia mengatakan diabetes memiliki beragam penyebab. Bisa dari keturunan, gaya hidup dan penyakit metabolik lain.

Tapi memang ada fakta bahwa orang yang memiliki orangtua dengan diabetes maka akan memiliki risiko yang lebih tinggi enam kali lipat dibandingkan dengan orangtua yang tanpa diabetes.

"Tapi artinya tidak semua orang dengan gen diabetes akan diabetes dan tidak semua orang yang orangtua tidak kena diabetes bebas dari diabetes," katanya.

Faktor penentu dari penyakit diabetes ada pada masalah gaya hidup. Jika seseorang tidak bisa mengontrol asupan kalori, gula dan lemak maka ia akan lebih berisiko terkena diabetes.

"Memang kontribusi terbesar adalah gaya hidup. Kalau seseorang punya gaya hidup yang tidak baik terus kemudian mengalami obesitas, tentu resiko diabetesnya lebih besar," kata dr. Rudy.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement