Jumat 10 Jul 2020 16:48 WIB

Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Capai 95 Kasus

Lonjakan kasus positif terjadi setelah dilakukan tes swab massal terhadap warga

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Banyumas, melayani proses donor darah keliling sesuai protokol kesehatan penanganan COVID-19, di Kantor RRI Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat (3/4/2020). PMI Kabupaten Banyumas tetap melaksanakan donor darah keliling yang dilakukan dengan protokol kesehatan penanganan COVID-19, karena pemasukan darah rata-rata per hari turun hingga 50 persen, dari 170 menjadi 86 kantong darah per hari sejak merebaknya wabah COVID-19 di Kabupaten Banyumas.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Petugas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Banyumas, melayani proses donor darah keliling sesuai protokol kesehatan penanganan COVID-19, di Kantor RRI Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat (3/4/2020). PMI Kabupaten Banyumas tetap melaksanakan donor darah keliling yang dilakukan dengan protokol kesehatan penanganan COVID-19, karena pemasukan darah rata-rata per hari turun hingga 50 persen, dari 170 menjadi 86 kantong darah per hari sejak merebaknya wabah COVID-19 di Kabupaten Banyumas.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid 19 di Kabupaten Banyumas, mengalami lonjakan cukup tinggi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, menyebutkan jumlah pasien terkonfirmasi positif yang saat ini menjalani perawatan mencapai 23 orang. "Sejak dilakukan test swab massal, memang ada penambahan jumlah pasien positif cukup banyak. Namun kebanyakan mereka merupakan pasien yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG)," katanya, Jumat (10/6). 

Menurutnya,  dengan jumlah pasien positif yang kini dirawat, berarti keseluruhan jumlah pasien Covid di Kabupaten Banyumas hingga saat ini mencapai 95 kasus. Dia menyebutkan, adanya lonjakan kasus Covid 19 ini, disebabkan adanya test swab massal yang dilakukan Pemkab Banyumas. "Dari jumlah 23 orang yang kini masih dirawat, ada 8 orang yang merupakan tenaga kesehatan. Mereka merupakan tenaga kesehatan di puskesmas-puskesmas, yang kami lakukan test swab massal," katanya.

Bupati Banyumas Achmad Husein, menyebutkan adanya lonjakan kasus positif ini diperoleh setelah pihaknya memutuskan untuk melakukan test swab massal. "Kalau kita tidak lakukan test swab massal, jumlah kasus positif Covid di Banyumas mungkin tidak akan bertambah, justru makin sedikit," jelasnya.

Ketika keputusan melakukan test swab massal diambil, Bupati menyatakan, kasus positif Covid 19 di Banyumas hanya tinggal 7 orang yang dirawat di rumah sakit. Dia yakin, bila test swab massal tidak dilakukan, jumlah kasusnya akan terus menurun, bahkan bisa tidak ada sama sekali. "Tapi itu semu atau palsu, karena orang yang masuk kategori OTG ternyata masih berseliweran dan dapat menularkan pada orang lain yang rentan, sehingga kasusnya bisa saja nantinya meledak lagi," katanya.

Bupati selaku Ketua Gugus Tugas Banyumas, memutuskan untuk melakukan test swab massal. "Kita ingin data yang riil, sehingga OTG-OTG itu bisa kita ketahui dan kita isolasi, sehingga tidak menularkan pada yang rentan," katanya.  

Sejak awal pekan lalu, Bupati memang mencanangkan pelaksanaan test swab massal terhadap warganya. Dari target 24 ribu pelaksanaan test swab, pada tahap pertama akan dilakukan pada 4.000 warga dulu. Pelaksanaan test swab diambil dari beragam elemen masyarakat sebagai sampel.

Bersamaan dengan pelaksanaan tes swab ini, Pemkab Banyumas juga makin menggiatkan razia masker. "Razia masker kita lakukan setiap hari hingga pelosok-pelosok desa. Untuk itu, kantor-kantor kecamatan juga kita instruksikan melakukan razia masker," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement