Jumat 10 Jul 2020 11:29 WIB

Peserta Ujian Apresiasi Protokol Kesehatan di UTBK Unair

Selain jalankan protokol kesehatan, peserta wajib menunjukkan hasil rapid test.

Universitas Airlangga menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan UTBK.
Foto: Istimewa
Universitas Airlangga menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan UTBK.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penerapan protokol kesehatan, termasuk diantaranya pelaksanaan rapid tes saat Ujian Tulis Berbasis Komputer di Universitas Airlangga diapresiasi oleh peserta ujian.

Berdasarkan rilis yang diterima Jumat (10/7), pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)–Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri  (SBMPTN) Tahap I saat ini sedang berlangsung hingga 14 Juli 2020 mendatang. Serangkaian alat pelindung diri disiapkan Panitia UTBK Universitas Airlangga (Unair) kepada para peserta UTBK agar proses ujian berjalan lancar.

Tak hanya itu, Unair juga menyediakan rapid test gratis bagi peserta UTBK Unair tahun 2020. Hal ini dilakukan guna mencegah penularan Covid-19 di antara peserta.

Tahapan screening kesehatan ini juga diterbitkan oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini yang mewajibkan peserta ujian menunjukkan hasil non reaktif rapid test atau PCR SWAB.

Salah seorang peserta UTBK Unair 2020, Nur Lailatul Fitriyah Abidin, mengaku pelaksanaan UTBK di Unair berjalan lancar. Ia juga mengapresiasi kesigapan Unair menjalankan protokol kesehatan bagi para peserta UTBK.

"Pelaksanaan UTBK di Unair sangat mematuhi protokol kesehatan. Sistemnya juga teratur dan tertib sehingga memudahkan para peserta untuk mengikuti ujian," kata Nur, Rabu (8/7) lalu.

Sebelum UTBK dimulai, panitia sigap mengarahkannya untuk menjalankan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, jaga jarak aman, cek suhu tubuh, saat masuk ruangan wajib menggunakan masker, sarung tangan, dan menggunakan hand sanitizer. Jika tidak membawa alat kesehatan tersebut, panitia telah menyediakan alat kesehatan bagi peserta UTBK.

Peserta asal SMAS Al-Multazam Mojokerto ini juga mengapresiasi adanya rapid test gratis bagi para peserta. Menurutnya ini sangat memudahkan peserta yang belum melakukan rapid test, padahal surat rapid test menjadi salah satu syarat wajib dalam mengikuti UTBK.

"Sebelum masuk ruangan harus menunjukkan hasil test rapid, jika belum punya akan diarahkan untuk tes gratis," sambungnya. Menurutnya pelaksanaan UTBK di Unair sudah sangat baik, karena Unair telah menyiapkan serangkaian protokol kesehatan bagi para peserta.

Peserta lainnya, Salsa Oktavia Dwi Puspitasari, mengatakan pelaksanaan UTBK Unair sangat mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. "Pelaksanaan UTBK di Unair sudah baik, terutama dalam mematuhi protokol kesehatan. Para peserta sangat terbantu dengan kesiapan Unair dalam melaksanakan UTBK tahun ini," katanya.

Dia yang melaksanakan UTBK di Laboratorium Komputer 2 Unair ini pun berharap dapat diterima sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga tahun ini.

Pelaksanaan UTBK di Unair kali ini memang sangat berbeda. Selain harus menjalankan protokol kesehatan, para peserta juga wajib menunjukkan hasil rapid test untuk mencegah penularan Covid-19.

Kepada peserta yang tidak bisa mengikuti ujian karena suhu tubuhnya tidak memenuhi syarat, atau hasil rapid test-nya reaktif tetap dapat mengikuti ujian tahap II, yang dilaksanakan pada tanggal 20-29 Juli 2020.

Seperti salah satu peserta UTBK Unair Daffa Dzaki yang harus mengikuti ujian tahap II karena hasil rapid test miliknya menunjukkan reaktif. Peserta UTBK ini awalnya melakukan rapid test di Kampus B Unair pada Selasa (7/7) pukul 08.20 WIB sebagai persyaratan untuk mengikuti UTBK.

Namun terjadi perubahan hasil rapid test dari nonreaktif menjadi reaktif, karena setelah menunggu hasil rapid test selama 30 menit, hasil rapid test yang awalnya nonreaktif tersebut berubah menjadi reaktif.

Meski jarang terjadi, Daffa Dzaki harus menerima hasil tersebut dan menunda ujian di tahap II. Pihak Unair menyebutkan, penundaan ujian dilakukan untuk melindungi Daffa Dzaki agar dalam kondisi sehat saat melaksanakan UTBK Unair 2020. Pihak Unair juga telah bertemu langsung dengan orang tua Daffa Dzaki.

“Prinsipnya panitia dan keluarga sangat mendukung agar saudara Daffa bisa mengikuti ujian UTBK tahap kedua,” ujar Ketua Panitia UTBK Pusat Universitas Airlangga Surabaya Prof Junaidi Khotib.

Ia menjelaskan,  segala bentuk keputusan panitia dilakukan berdasarkan prosedur protokol pencegahan Covid-19 dan aturan yang dikeluarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Unair terus memaksimalkan upaya pemenuhan pelaksanaan protokol kesehatan dalam UTBK tahun ini di seluruh lokasi pusat UTBK Unair. Seluruhnya didasarkan pada asas-asas protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement