Kamis 09 Jul 2020 23:51 WIB

Geopark Kaldera Toba Siap Jalankan Enam Rekomendasi UNESCO

Geopark Kaldera Toba disahkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp).

Geopark Kaldera Toba disahkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) (Foto: Geopark Kaldera Toba)
Foto: Istimewa/KBRI Paris
Geopark Kaldera Toba disahkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) (Foto: Geopark Kaldera Toba)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Geopark Kaldera Toba (GKT) siap menjalankan enam rekomendasi UNESCO. Sebelumnya, Kaldera Toba disahkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp).

"Dengan masuknya danau vulkanik terbesar di dunia itu (Danau Toba) menjadi bagian dari UGGpmaka akan menjadi pintu baru pengembangan Danau Toba. Jadi enam rekomendasi UNESCO itu harus dijalankan," ujar General Manager BP GKT, Hidayati, di Medan, Kamis (9/7).

Baca Juga

Didampingi Wakil GM BP GKT, Gagarin Sembiring, Hidayati menyebutkan GKT telah ditetapkan sebagai bagian dari UGG dalam sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada 7 Juli 2020. Menurut dia, dengan penetapan sebagai UGG selama empat tahun, ada enam rekomendasi UNESCO untuk Kaldera Toba.

Pertama, mengembangkan hubungan antara warisan geologis dan warisan teritorial lainnya seperti biotik alami, budaya, tidak berwujud melalui interpretasi, pendidikan dan wisata. Termasuk melatih pemandu lokal, pariwisata, operator dan masyarakat setempat, dan lainnya.

Kemudian tentang tautan antara geologi dan ekologi untuk diaktifkan berbagi pengetahuan dengan pengunjung. Kedua, mengembangkan strategi kemitraan yang mencakup metodologi dan kriteria yang jelas untuk menjadi mitra.

Hal itu berlaku untuk akomodasi, katering, penyedia transportasi, penyedia aktivitas dan produsen produk lokal. Ketiga, memperkuat keterlibatan dalam aktivitas Global Geoparks Network dan Asia Pasifik Jaringan Geoparks untuk mempromosikan nilai internasional wilayah melalui kemitraan dengan Global Geoparks di bawah payung Global Geoparks UNESCO.

Keempat, mengembangkan strategi pendidikan dengan bekerja dalam kemitraan dengan UGGp lainnya. Kelima, meningkatkan strategi dan kegiatan pendidikan untuk memfasilitasi mitigasi bahaya alam dan oerubahan iklim di sekolah-sekolah dan untuk populasi lokal. Serta keenam, memperkuat keterlibatan UGGp dalam studi penelitian, konservasi dan promosi penduduk asli setempat dan budaya serta bahasa mereka.

"Enam rekomendasi itu akan segera dijalankan GKT. Masuknya GKT menjadi UGGp sangat membanggakan dan akan menguntungkan Sumut dalam banyak hal khususnya di sektor pariwisata, " kata HIdayati.

Investor dan wisatawan mancanegara diyakini akan semakin tertarik dengan kawasan Danau Toba.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement