Kamis 09 Jul 2020 17:38 WIB

Kasus Covid Melonjak, Jabar Sumbang 962 Kasus Baru

Tambahan kasus terbanyak adalah Provinsi Jawab, Jatim dan DKI Jakarta.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan lonjakan kasus positif covid hari ini yang mencapai 2.657 kasus. Lonjakan kasus baru ini salah satunya disumbang oleh Provinsi Jawa Barat yang sebanyak 962 kasus dan 27 orang dilaporkan sembuh.

“Kita mendapatkan tambahan yang cukup banyak dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 962 kasus. Dan dilaporkan 27 orang sembuh di Jawa Barat,” kata Yurianto saat konferensi pers, Kamis (9/7).

Baca Juga

Kemudian disusul oleh Provinsi Jawa Timur dengan 517 kasus baru dan 263 kasus sembuh. Posisi ketiga ditempati oleh DKI Jakarta dengan 284 kasus positif baru dan 221 orang sembuh. Disusul oleh Sulawesi Selatan dengan 130 kasus baru dan 189 kasus sembuh.

Sementara itu, Sulawesi Utara melaporkan adanya 126 kasus baru dan 27 kasus sembuh. Provinsi Jawa Tengah ada di peringkat ke-6 dengan 120 kasus baru dan 30 orang sembuh. “Kalimantan Selatan 108 kasus baru dengan 23 sembuh. Sumatra Utara 108 kasus dengan 11 sembuh,” jelas Yurianto.

Lebih lanjut, sebanyak 19 provinsi pun hari ini melaporkan pertambahan kasus di bawah 10 orang dan empat provinsi melaporkan tak ada penambahan kasus. Yurianto menjelaskan, penambahan kasus positif yang cukup banyak di Provinsi Jawa Barat didapatkan dari klaster di pusat pendidikan sekolah calon perwira TNI AD.

Di klaster ini telah dilakukan penyelidikan epidemiologi sejak tanggal 19 kemarin. Total terdapat 1.262 kasus positif di klaster ini yang terdiri dari para peserta didik dan juga tenaga pelatih. Sebanyak 17 orang di antaranya pun tengah dirawat dan diisolasi di rumah sakit karena mengalami beberapa keluhan. Sedangkan 1.245 orang lainnya tidak mengalami keluhan apapun.

Yurianto menambahkan, penambahan kasus di luar klaster di Jawa Barat disebabkan karena kurangnya disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk memutus rantai penularan covid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement