Rabu 08 Jul 2020 20:12 WIB

Holding Perkebunan Ingin Tekan Disparitas Antar-PTPN

Keberadaan holding membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III Mohammad Abdul Gani meyakini model holding BUMN perkebunan saat ini akan membawa lebih banyak manfaat daripada model holding sebelumnya.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III Mohammad Abdul Gani meyakini model holding BUMN perkebunan saat ini akan membawa lebih banyak manfaat daripada model holding sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III Mohammad Abdul Gani meyakini model holding BUMN perkebunan saat ini akan membawa lebih banyak manfaat daripada model holding sebelumnya. PTPN III sendiri menjadi induk holding perkebunan tersebut.

Keberadaan holding membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping. Gani menyebut setiap PTPN I hingga PTPN XIV hanya memiliki satu direktur.

Baca Juga

"Sekarang ada perubahan bahwa PTPN III holding yang tadinya strategic holding menjadi operating holding," ujar Gani saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/7).

Dengan demikian, lanjut Gani, PTPN III memiliki kewenangan dan fungsi strategis dalam menetapkan perencanaan strategis pemasaran, hingga pendanaan bagi anggota holding. Gani mengatakan anggota holding yang merupakan anak usaha kini hanya fokus pada kinerja operasional. Gani berharap terobosan besar ini mampu meminimalisir disparitas antar-PTPN seperti yang terjadi selama ini. Gani mencontohkan ketimpangan produktivitas yang terjadi di Sumatera yang mana PTPN II hanya mampu memproduksi 14 ton kelapa sawit, PTPN IV sebanyak 20 ton, dan PTPN III sudah mencapai 26 ton.

"Disparitas ini menjadi perhatian kami untuk diperbaiki. Fokus kami bagaimana PTPN meningkatkan kapabilitasnya sehingga potensi dari lahan dan tanaman bisa kita gali," lanjut Gani. 

Gani mengatakan holding perkebunan yang sudah berjalan enam tahun memang belum optimal dalam jumlah kapasitas produksi lantaran peran PTPN III sebagai induk usaha hanya sebagai strategic holding. Kondisi tersebut membuat holding perkebunan tidak mampu membantu anak usaha. Hal ini berbeda dengan peran PTPN III yang saat ini menjadi operating holding.

"Dari sisi garis komando dengan posisi holding kami sudah menyusun charter interaction antara holding dan anak perusahaan. Sekarang posisi holding kuat untuk melaksanakan apa yang menjadi program strategi atau kebijakan," ungkap Gani. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement