Rabu 08 Jul 2020 19:13 WIB

UGM Kembangkan Pemutar Gagang Pencegah Penyebaran Corona

UGM sudah mematenkan teknologi gagang pintu pencegah corona.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Gadjah Mada
Foto: en.wikipedia.org
Universitas Gadjah Mada

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada membuat pemutar gagang pintu yang bisa membantu mencegah penyebaran virus corona. UGM mengembangkan alat tambahan yang jadikan gagang bisa dibuka dan ditutup memakai lengan, siku atau telapak.

Gagang pintu yang perlu dibuka menggunakan telapak tangan, seperti diputar atau diturunkan untuk melepas kuncian pegas, memungkinkan jadi media penularan bakteri dan virus. Termasuk, Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Baca Juga

Ketua Tim Peneliti Centre for Innovation of Medical Equipments and Devices (CIMEDs) Fakultas Teknik UGM, Dr. Suyitno mengatakan, banyak usaha dilakukan untuk hindari penyebarannya. Sebab, telapak menjadi organ yang sangat vital.

"Telapak tangan merupakan organ yang bisa salurkan bakteri, virus dan racun ke mulut, hidung, mata, telinga dan organ tubuh lain karena tangan bertindak sebagai pemegang dari organ-organ tubuh tersebut," kata Suyitno, Rabu (8/7).

Lalu, telapak tangan bisa salurkan bakteri, virus dan racun lewat benda-benda yang dipegang dan dipakai orang lain. Dengan begitu, cara paling sederhana untuk menghindari penyaluran dengan mencuci tangan sebelum membuka pintu.

Namun, gagang pintu di fasilitas umum tidak selalu mampu dikontrol pemakainya dengan mencuci tangan. "Maka, kemungkinan penyaluran bakteri, virus dan racun melalui telapak tangan bisa dihindari," ujar Suyitno.

Kelebihan invensi ini bisa dipasang dengan berbagai macam gagang pintu tanpa memodifikasinya. Serta, kemungkinan lengan, siku dan telapak menyentuh organ tubuh lain pemiliknya atau menyentuh organ tubuh orang lain sangat kecil.

Ada empat jenis alat yang dikembangkan. Pendorong dan penarik dengan lengan dan siku lengan, pendorong dan penarik dengan telapak kaki, pemutar gagang dengan lengan dan siku lengan, serta pemutar gagang dengan telapak kaki.

Pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan telah didaftarkan paten dengan nomer pendaftaran P00202004526. Sedangkan, pemutar gagang pintu dengan telapak kaki sudah terdaftar paten dengan nomer pendaftaran P00202004528.

"Tentu sangat bermanfaat untuk pintu-pintu fasilitas umum yang kemungkinan dibuka dan ditutup oleh banyak orang, seperti pintu kantor, pintu restoran, pintu terminal, pintu stasiun, pintu ATM, pintu toilet umum," kata Suyitno.

Saat ini, alat sudah diproduksi memakai bahan paduan aluminium. Paduan ini dipilih karena berdasarkan penelitian yang dipublikasikan, kemampuan hidup Covid-19 paling pendek di permukaan aluminium dibanding material lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement