Rabu 08 Jul 2020 15:43 WIB

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Medan Penuh

Bila pasien hanya pneumonia ringan, akan diusulkan untuk isolasi mandiri di rumah.

Petugas medis penanganan COVID-19 mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) ketika berada di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan khusus pasien COVID-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas medis penanganan COVID-19 mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) ketika berada di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan khusus pasien COVID-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Medan Mardohar Tambunan, Rabu mengatakan, rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di wilayah tersebut, sudah penuh.

Hal itu dikarenakan jumlah kasus positif Covid-19 tersebut terus meningkat setiap harinya setelah pihak gugus tugas secara maksimal melakukan tracing kontak terhadap pasien-pasien yang sudah terkonfirmasi positif.

"Beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 sudah penuh," kata Mardohar.

Untuk mengatasi hal tersebut, Mardohar mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mengarahkan pasien ke ruang isolasi mandiri di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) dan Lions Club.

"Bagi penderita positif Covid-19 dengan pneumonia berat tetap menjalani isolasi di rumah sakit. Namun bila hanya pneumonia ringan, akan diusulkan untuk isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan gugus tugas kecamatan," ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah tersebut sebanyak 1.164 orang. Dari angka tersebut, 762 orang masih dirawat, 334 berhasil sembuh dan 68 meninggal dunia.

Sementara, untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 berjumlah 192 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 24 orang.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement