Rabu 08 Jul 2020 09:32 WIB

Cadagan Devisa Meningkat, IHSG Bergerak di Zona Positif

Peningkatan cadangan devisa menenangkan pelaku pasar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Kabar peningkatan cadangan devisa membuat IHSG ditransaksikan di zona hijau pada pembukaan perdagangan Rabu (8/7).
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Kabar peningkatan cadangan devisa membuat IHSG ditransaksikan di zona hijau pada pembukaan perdagangan Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (8/7). Indeks saham menguat di atas 50 persen membawanya lebih tinggi ke posisi 5.018,02. IHSG kembali menguat setelah diperdagangan kemarin ditutup di zona merah pada level 4.987,08. 

Baca Juga

Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan, pergerakan saham lebih dipengaruhi oleh data terbaru mengenai cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) merilis cadangan devisa pada akhir Juni sebesar 131,7 miliar dolar AS atau setara Rp 1.898 triliun. 

Jumlah tersebut meningkat dari cadangan devisa pada Mei 2020 yang tercatat sebesar 130,5 miliar dolar AS. Dengan posisi tersebut cadangan devisa Indonesia setara dengan pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 

Menurut Nico, hal tersebut direspons positif oleh pasar. Pasalnya, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

"Tentu hal tersebut baik apa adanya, setidaknya memberikan ketenangan bahwa ada peningkatan cadangan devisa," kata Nico, Rabu (8/7).

Dari eksternal, lanjut Nico, pasar sedang memperhatikan kondisi suku bunga negara tetangga. Bank Sentral Malaysia memangkas kembali tingkat suku bunga acuanya sebanyak 25 bps, yang membuatnya berada di rekor terendah. 

Penurunan tingkat suku bunga tersebut sebagai salah satu stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral Malaysia untuk menopang perekonomian negeri jiran tersebut. Menurut Nico, pemangkasan tingkat suku bunga Malaysia tersebut dapat mendorong ekspektasi dan harapan akan pemangkasan tingkat suku bunga di Indonesia. 

Sementara itu, berdasarkan analisa teknikal, Nico melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariasi cenderung melemah. "IHSG kami proyeksi akan diperdagangkan pada level 4.963-5.023," kata Nico.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement