Selasa 07 Jul 2020 17:41 WIB

Siswa Diajarkan Berqurban Lewat Patungan

Satu kambing qurban merupakan hasil urunan banyak siswa.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Siswa Diajarkan Berqurban Lewat Patungan (ilustrasi)
Foto: Endang Fourianalistyawati
Siswa Diajarkan Berqurban Lewat Patungan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian sekolah di Indonesia dari jenjang SD-SMA biasanya mengadakan potong hewan qurban hasil patungan siswa. Kegiatan ini dianggap penting untuk mengajarkan semangat berqurban sejak dini.

Ustadz Jamaah Tabligh Kebon Jeruk Derry Sulaiman mendukung pelaksanaan kegiatan patungan siswa untuk menanamkan nilai berqurban. Hanya saja, pihak sekolah sebaiknya menjelaskan yang dilakukan itu bukanlah ibadah qurban, melainlan sebatas latihan saja.

Memang kegiatan tersebut biasanya tak sesuai syarat berqurban. Misalnya untuk satu ekor kambing harusnya disumbangkan oleh satu orang. Tapi dalam kegiatan itu, satu kambing qurban merupakan hasil urunan banyak siswa.

"Kalau untuk sarana belajar bagus saja asal jangan dikatakan itu qurban, itu hanya belajar saja dan menumbuhkan semangat qurban pada anak-anak. Anak-anak senang ketika proses menyembelih itu," kata Derry pada Republika.co.id, Selasa (7/7).

Derry mengungkap anaknya sendiri selalu mengikuti kegiatan qurban di sekolah. Selama ini, anaknya senang mengikutinya sekaligus mendapat pemahaman tentang berqurban.

Harapannya, ketika siswa beranjak dewasa, mereka telah menyadari pentingnya berqurban. Ibadah qurban penting sebagai bentuk kesalehan sosial pada sesama manusia.

"Sama persis anak-anak puasa setengah hari, habis adzan Zuhur buka, itu bukan puasa tapi bagus untuk belajar. Jadi sarana tarbiyah, Insya Allah fine," ujar Derry.

Sementara itu, Kepala SMA Labschool Jakarta, Suparno Sastro menyebut sekolahnya biasa mengadakan latihan berqurban untuk para siswa. Para siswa pun diklaim antusias mengikutinya. Jumlah hewan yang diqurbankan pada tahun lalu yaitu 10 ekor sapi dan 100 ekor kambing.

Tapi kegiatan itu urung dilakukan tahun ini akibat pandemi covid-19. Para siswa telah beberapa bulan ini tak lagi berkegiatan di sekolah. "Kami tahun ini tidak bisa melaksanakan qurban karena pandemi Covid-19. Semoga para siswa bisa belajar berqurban di lingkungannya masing-masing," ucap Suparno. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement