Selasa 07 Jul 2020 14:31 WIB

Akses Laut Dibuka, Nunukan Makin Rawan Penularan Covid-19

Akses laut yang dibuka adalah pelayaran dari Sulsel, Sulbar, Sultra, NTT, Malaysia.

Pos lintas batas laut Liem Hie Djung, di Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Pos lintas batas laut Liem Hie Djung, di Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Setelah dibuka kembali akses laut antarpulau dan luar negeri maka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara bisa makin rawan penularan Covid-19. Akses laut yang dibuka adalah pelayaran dari Sulsel, Sulbar, Sultra dan NTT serta Negeri Sabah, Malaysia.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Nunukan, Aris Suyono di Nunukan, Selasa (7/7) mengakui, jumlah pasien positif Covid-19 saat ini sisa tiga orang. Ketiganya dirawat di RSUD Nunukan, pemulihan di Puskesmas Binusan dan satu orang isolasi mandiri di rumahnya di Kampung Nelayan Kelurahan Mansapa.

Baca Juga

Sehubungan dengan tidak ditemukannya pasien positif sejak akhir bulan Juni 2020 maka Kabupaten Nunukan sudah masuk wilayah zona sedang. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Pusat.

Namun, Aris menyatakan, Kabupaten Nunukan belum bisa menjadi zona rendah karena mungkin Pemerintah Pusat masih melihat potensi kerawanan penularan virus corona setelah akses pelayaran antar pulau dibuka kembali. Aris menuturkan, pelayaran dari Sulsel yang paling berpotensi karena daerah ini masih termasuk zona merah.

 

"Sulsel kan masih zona merah, jadi Nunukan ini masih sangat rawan menjadi lokasi penularan kembali setelah dibuka lagi pelayaran dari daerah ini," ujar dia.

Sedangkan pelayaran dari luar negeri dari Negeri Sabah, Malaysia memang telah dibuka kembali khususnya bagi TKI deportasi. Tetapi potensi penyebaran dari negara tersebut sudah sangat kecil karena Sabah sudah masuk zona rendah penularan virus corona.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement