Selasa 07 Jul 2020 13:19 WIB

Setelah Pelabuhan Dibuka, Pelni Optimistis Penumpang Mengkat

dari 66 pelabuhan yang sudah dibuka, 61 diantaranya untuk embarkasi dan debarkasi

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Calon penumpang berjalan menuju tangga kapal milik PT Pelni KM Nggapulu yang merapat di Pelabuhan Ambon, Maluku, Senin (11/6).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Calon penumpang berjalan menuju tangga kapal milik PT Pelni KM Nggapulu yang merapat di Pelabuhan Ambon, Maluku, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memastikan saat ini sudah sebanyak 66 pelabuhan dibuka kembali. Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, O.M Sodikin optimistis jumlah penumpang akan meningkat kembali setelah turun drastis akibat pandemi Covid-19.

“Sekarang mulai dilakukannya kembali kegiatan operasional kapal walaupun masih secara bergantian guna menjaga efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional,” kata Sodikin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (7/7).

Dia menjelaskan, dari 66 pelabuhan yang sudah dibuka, 61 diantaranya untuk embarkasi dan debarkasi bagi penumpang. Sementara lima pelabuhan lainnya hanya melayani proses embarkasi.

Sodikin menuturkan setelah adanya pelonggaran perjalanan bagi penumpang, aktivitas peumpang mulai terleihat. “Pelni mencatat sebanyak 14.685 pelanggan telah berpergian dengan kapal penumpang sejak Mei 2020 hingga 5 Juli 2020 dan sebanyak 16.456 pelanggan yang berpergian dengan kapal perintis pada periode yang sama,” kata Sodikin.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro memastikan, Pelni tetap mematuhi peraturan yang berlaku terkait kegiatan naik turun penumpang kapal pada setiap daerah. Hal tersebut dilakuka dengan menjalankan protokol kesehataan Covid-19 selama melaksanakan kegiatan operasionalnya.

Yahya menegaskan, Pelni tetap menerapka kuota yang bisa naik di atas kapal dalam setiap perjalanan. “Kami membatasi jumlah penumpang diatas kapalsebesar 50 persen dari kapasitas,” tutur Yahya.

Selain itu, kru telah dilengkapi dengan APD yang wajib dipergunakan selama bertugas. Selain itu, Yahya mengatakan penumpang juga wajib menyertakan surat hasil tes cepat Covid-19 sebelum berpergian dengan kapal Pelni.“Kami terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama menjalankan kegiatan operasional,” ujar Yahya.

Ssaat ini Pelni mengoperasikan enam kapal Penumpang yakni KM Bukit Siguntang dengan rute Makassar - Pare-Pare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Balikpapan - Pare-Pare - Makassar - Larantuka - Kupang (PP), KM Labobar dengan rute Bitung - Ternate - Sorong - Manokwari - Serui - Jayapura - Serui - Manokwari - Sorong - Ternate - Bitung - Pantoloan - Balikpapan – Surabaya, dan KM Dobonsolo dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Ambon - Sorong - Serui -Jayapura (PP).

Begitu juga dengan KM Gunung Dempo dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - Sorong - Manokwari - Wasior - Jayapura -Manokwari - Sorong - Namlea - Makassar - Surabaya – Tanjung Priok, KM Dorolonda dengan rute Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Namlea - Ambon - Ternate - Bitung (PP), dan KM Kelimutu dengan rute Semarang - Sampit - Surabaya - Kumai - Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimun Jawa - Semarang - Sampit - Surabaya.

“Pada pelayaran KM Kelimutu pada Ahad (5/7), kapal membawa 239 penumpang dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dimana 237 penumpang turun di Pelabuhan Sampit,” jelas Yahya. .

Dari Larantuka, NTT, lanjut Yahya, pelayaran perdana dengan KM Bukit Siguntang, penumpang tujuan Makassar - Parepare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan sebanyak 198 Orang. Yahya mengatakan, Pemerintah Daerah Flores menggratiskan pemeriksaan tes cepat Covid-19 untuk pelajar dan mahasiswa. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement