Selasa 07 Jul 2020 09:12 WIB

Jenderal Turki Dimanipulasi Tewas di Laman Wikipedia

Daily Sabah menyebut UEA sebagai pihak bertanggung jawab dalam manipulasi itu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Wikipedia
Foto: WIKIPEDIA
Wikipedia

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Arab Emirates (UAE) dituduh terus menyebar informasi buruk mengenai Turki di tengah perebutan kekuasaan di Libya kian memanas. Langkah terbaru UEA yakni mendeklarasikan Kepala Staf Militer Turki Jenderal Yasar Guler meninggal dunia.

UEA memanipulasi halaman Wikipedia jenderal tersebut dan menambah tanggal kematiannya. Pada Selasa (7/7) media Turki, Daily Sabah melaporkan aksi ini dilakukan setelah pesawat yang diduga milik UEA menyerang pangkalan udara Al-Watiya di Libya yang dipakai oleh Turki.

Baca Juga

Daily Sabah menambahkan stasiun televisi Sky News Arabia TV yang dimiliki UEA melaporkan Guler terbunu dalam serangan itu. Lalu halaman Wikipedia Guler dalam bahasa Inggris juga ditambahkan tanggal kematiannya, disebutkan jenderal itu tewas terbunuh di Libya.

Pasukan yang setia pada pemerintahan sementara Libya di Tripoli (GNA) berhasil merebut kembali Al-Watiya dari pasukan yang dipimpin Khalifa Haftar, Tentara Nasional Libya (LNA). Diambilalihnya Al-Watiya dengan bantuan Turki ini menandai berakhirnya kampanye pengepungan LNA terhadap Tripoli selama 14 bulan.

Kini sebagian besar pasukan Haftar mundur ke pinggir-pinggir pantai Libya. Turki sekutu utama GNA dalam menangkis serangan LNA. Serangan udara dan drone Turki menghancurkan jaringan pasokan komoditas lawan.

Sementara itu Haftar didukung oleh UEA, Rusia dan Mesir. Tahun lalu Mesir dan UEA memberikan bantuan serangan udara pada Haftar. PBB mengatakan pengepungan yang dilakukan Haftar membawa Libya pada krisis kemanusiaan. Satu juta orang membutuhkan bantuan dan hampir setengah juta lainnya terpaksa mengungsi. 

Sebelumnya pesawat tempur UEA menyerang pangkalan udara di Libya. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dan Guler serta sejumlah pejabat pertahanan Ankara lainnya mengunjungi pasukan Turki di Libya.

Pihak berwenang Kementerian Pertahanan Turki mengatakan serangan tersebut merusak sejumlah sistem pertahanan udara. Sebelumnya Libya mengatakan serangan itu dilakukan 'angkatan udara pasukan asing'.

"Serangan terhadap al-Watiya semalam dilakukan oleh angkatan udara asing membantu penjahat perang (Haftar) dalam upaya yang menyedihkan dan putus asa meningkatkan semangat meraih kemenangan," kata Deputi Menteri Pertahanan GNA Salah al-Namrush dalam pernyataannya seperti yang dikutip Aljazirah, Senin (6/7) kemarin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement