Senin 06 Jul 2020 20:54 WIB

Dirut PTPN VII Minta Buka Giling Tak Sekadar Rutinitas

Karyawan diminta tak asal giling tebu.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Pabrik Gula Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, memasuki musim giling tahun 2020, Senin (6/7).
Foto: dok. Humas PTPN VII
Pabrik Gula Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, memasuki musim giling tahun 2020, Senin (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG UTARA -- Direktur Utama PTPN VII Doni P Gandamihardja mengapresiasi seluruh karyawan yang bekerja keras untuk mewujudkan apa yang direncanakan. Ia mengajak semua insan PTPN VII untuk bekerja dengan keikhlasan hati dan penuh kesadaran.

Baca Juga

Ia meminta karyawan tidak membuka romantisme buka giling dengan menganggap hanya rutinitas biasa yang setiap tahun terjadi. Juga jangan asal giling tanpa tahu kondisi perusahaan.

Tentang romantisme buka giling, Doni menjelaskan, ada banyak karyawan yang tidak memiliki sense of crisis.

Unsur pimpinan, kata dia, memahami apapun kondisi perusahaan, hak-hak karyawan yang menghidupi keluarganya harus ditunaikan oleh perusahaan. Namun, Doni juga meminta kesadaran yang tinggi dari karyawan untuk ikut merasakan kondisi perusahaan dengan menyumbangkan tenaga, pikiran, dan prakarsa terbaik untuk meningkatkan produktivitas.

Komisaris Utama PTPN VII Nuhidayat mengatakan, PTPN VII adalah BUMN yang secara operasional bukan hanya berorientasi kepada keuntungan. Lebih dari laba, BUMN harus menjadi bagian dari stabilitas ekonomi yang pada muaranya kepada stabilitas nasional.

"Sebagai BUMN, setiap keputusan manajemen harus didasarkan pada berbagai pertimbangan yang sangat luas. Bahkan sampai kepada masalah stabilitas nasional. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua dengan rasa optimistis dan bersungguh-sungguh untuk menolong agar cepat bangkit," ujar Nurhidayat melalui siaran pers PTPN VII, Senin (6/7).

Mengenai target Pabrik Gula (PG) Bunga Mmyang, SEVP Operational II Dicky Tjahyono mengaku optimistis tahun ini bisa jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Menurut perhitungannya, PG Bunga Mayang akan mengolah tebu milik sendiri 543 ribu ton dari kebun Bunga Mayang, Bekri, dan Tulung Buyut. Juga tebu milik rakyat sekitar perusahaan sebanyak 147 ribu ton. Totalnya sebanyak 681 ribu ton.

Dari oleh tebu itu, akan menghasilkan gula milik sendiri sebanyak 38 ribu ton dan gula milik rakyat sebanyak 6,2 ribu ton atau secara keseluruhan sebanyak 44,223 ribu ton. "Saya minta doanya semua agar proses giling bisa lancar sehingga apa yang kami targetkan tercapai," kata Dicky.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement