Senin 06 Jul 2020 17:57 WIB

Tak Semua UMKM Jabar Ikut Pengadaan Masker Tahap 2

Pengadaan masker tahap kedua mensyaratkan bahan baku berbeda.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja memproduksi masker kain (ilustrasi). Dalam pengadaan masker tahap kedua oleh Pemprov Jabar, tak semua UMKM bisa ikut karena ada syarat bahan yang berbeda.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja memproduksi masker kain (ilustrasi). Dalam pengadaan masker tahap kedua oleh Pemprov Jabar, tak semua UMKM bisa ikut karena ada syarat bahan yang berbeda.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat Kusmana Hartadji, Pemprov Jabar menargetkan bisa melibatkan UMKM dalam pembuatan 10 juta masker. Sebelumnya, Dinas KUK Jabar sudah membuat dua juta masker.

Baca Juga

Untuk tahap kedua ini, kata Hadi, produk masker yang dibuat akan berbeda dengan tahap pertama. Pembuatan masker kedua ini menggunakan kain scuba atau kain yang lebih melar.

Sehingga pelaku UMKM yang bisa ikut serta memang tidak seluruhnya. Kemungkinan mereka yang mendapat orderan pada tahap pertama tidak akan mendapat bantuan pada tahap kedua.

"Tapi tergantung kalau memang ada UMKM yang hasilnya bagus dan bisa dipakai pada tahap kedua akan kita gunakan," kata Kusmana di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/7).

Selain melibatkan UMKM dalam pembuatan masker, Dinas KUK Pemprov Jabar pun banyak membuat berbagai program lainnya. Salah satunya, program UMKM melek digital. Targetnya, dari 13 persen UMKM yang melek digital, sekarang naik menjadi 17 persen koperasi dan UMKM yang manfaatkan digital.

"Cinta produk UMKM juga sudah mulai bangkit. Bahkan, pasar sudah terbuka lebar karena impor sudah berkurang jadi masih bisa berdaya saing," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan sejak awal Juni 70 persen usaha ekonomi sudah mulai diperbolehkan agar sektor UMKM kembali bergerak. Namun ia berpesan agar UMKM siap dengan era disrupsi, melalui digitalisasi usaha.

Emil menyebut ada sekitar 37 ribu pelaku UMKM di Jabar terdampak pandemi Covid-19. Pemprov Jabar sendiri sudah melalukan berbagai upaya agar UMKM tetap tangguh. Antara lain mempermudah bahan baku, modal kerja, distribusi, memberikan stimulus daya beli dan mendorong peningkatan omzet usaha.

"Kami sedang membentuk BLUD sebagai salah satu cara agar UMKM memiliki sumber baru untuk permodalan. Subsidi bunga kredit dari Bank BJB juga akan diberikan," ujar Emil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement