Senin 06 Jul 2020 15:58 WIB

5 Calon Penghuni Surga dalam Kitab Nashaih Al-Ibad

Terdapat lima calon penghuni surga dalam kitab Nashaih al-Ibad.

Terdapat lima calon penghuni surga dalam kitab Nashaih al-Ibad. Ilustrasi surga.
Foto: muslim heritage
Terdapat lima calon penghuni surga dalam kitab Nashaih al-Ibad. Ilustrasi surga.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Suprianto 

Menjadi penguhuni surga merupakan anugerah dan rahmat Allah yang sangat besar bagi hamba-Nya yang terpilih. Tentunya untuk meraih kebahagiaan itu butuh kesabaran, keikhlasan, dan ikhtiar bumi dan langit sehingga Allah SWT memilih kita untuk mendapat curahan rahmat-Nya. Lantas, siapa sajakah yang berhak menyandang predikat ahli surga?

Baca Juga

Umar bin Khattab RA dalam kitab Nashaihul Ibad menyebutkan bahwa dalam hadits mauquf, berkata: "Sekiranya aku tidak khawatir diduga mengetahui hal-hal yang gaib, niscaya aku bersaksi bahwa kelima golongan manusia ini termasuk penghuni surga.”  

Yang pertama, orang fakir yang menanggung nafkah keluarganya. Rasulullah SAW bersabda: 

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ في سبيلِ اللَّه، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ في رقَبَةٍ، ودِينَارٌ تصدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ علَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذي أَنْفَقْتَهُ علَى أَهْلِكَ

"Satu dinar yang kau infakkan di jalan Allah, satu dinar yang kau infakkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang kau sedekahkan untuk orang miskin, dan satu dinar yang kau keluarkan untuk menafkahi keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah yang kau keluarkan untuk menafkahi keluargamu." (HR Muslim)

Kedua, istri yang diridhai suaminya. Di antara keutamaan istri yang taat pada suami adalah akan dijamin masuk surga. Ini menunjukkan kewajiban besar istri pada suami adalah menaati perintahnya.

Dari Ummu Salamah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

"‏ أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ ‏"

"Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga." (HR Tirmidzi No 1161 dan Ibnu Majah No 1854).

عن زينب امرأة عبد الله قالت: كنت في المسجد فرأيت النبي صلى الله عليه وسلم قال: تصدقن ولو من حليكن 

Ketiga, istri yang menyedekahkan mas kawinnya kepada suami. Seorang istri yang bersedekah kepada suaminya mendapatkan dua pahala, yaitu pahala menyambung kekerabatan dan pahala sedekah. Berkaca dari kisah Zainab, ats- Tsaqafiyah, istri dari Abdullah bin Mas'ud. Saat itu, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai perempuan, bersedekahlah kepada suamimu meskipun dengan perhiasanmu."

Sedekah istri kepada suaminya yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat menambah keharmonisan rumah tangga. Istri yang sukarela menyedekahkan maharnya atau penghasilannya untuk menyambung hidup keluarga di masa Covid-19 itu memiliki hubungan rumah tangga yang harmonis dengan suaminya, karena dia tidak menuntut dan membuat suaminya stres karena ekonominya yang sedang terpuruk.

Keempat, seorang anak yang diridhai kedua orang tuanya. Karena kunci surga bagi seorang anak adalah memuliakan dan berbakti kepada kedua orang tua. Tapi, kedua orang tuanya harus menjadi suri teladan yang baik bagi anakanaknya. Dalam kondisi pandemi Covid- 19 ini sangatlah tepat bagi kedua orang tua menjadi teladan terbaik karena seluruh aktivitas, ibadah, bekerja, belajar, dan yang lainnya dipusatkan di rumah.

Kelima, orang yang bertobat nasuha atas dosanya. Allah berfirman dalam surah az-Zumar ayat 53: 

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ"Katakanlah: Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Mahapengampun lagi Mahapenyayang."

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement