Senin 06 Jul 2020 14:29 WIB

Kapal Nelayan Tenggelam, SAR Gabungan Evakuasi Korban 

Dari total 28 orang yang di atas kapal, 2 orang meninggal, 6 hilang, dan 20 selamat.

Proses evakuasi dan pencarian korban kapal nelayan Kasih 025 yang tenggelam pada hari Minggu siang (5/7) dilanjutkan kembali pagi ini (6/7) oleh Tim SAR bersama instansi terkait lain.
Foto: dok. Humas Ditjen Hubla
Proses evakuasi dan pencarian korban kapal nelayan Kasih 025 yang tenggelam pada hari Minggu siang (5/7) dilanjutkan kembali pagi ini (6/7) oleh Tim SAR bersama instansi terkait lain.

REPUBLIKA.CO.ID,  KUPANG --  Proses evakuasi dan pencarian korban kapal nelayan Kasih 025 yang tenggelam pada hari Minggu siang (5/7) dilanjutkan kembali pagi ini (6/7) oleh Tim SAR bersama instansi terkait lain, termasuk tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang yang mengerahkan 1 kapal patroli KPLP KNP. 340.

"Data sementara yang kami terima hingga hari ini, dari total 28 orang yang berada di atas kapal, sebanyak 2 (dua) orang meninggal dunia, 20 orang selamat dan 6 (enam) orang masih dalam pencarian," ujar Kepala Kantor KSOP Kelas III Kupang Aprianus Hangki, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (6/7).

Selain Tim Basarnas Kupang dan KSOP Kelas III Kupang, proses evakuasi juga melibatkan KKP Kupang, Polres Kupang, Polsek Alak, KPPP Tenau, Polair polda NTT, Dishub Provinsi NTT, BPBD, Tagana, Pelindo III dan pihak terkait lainnya.

Menurut laporan yang diterima Kantor KSOP Kelas III Kupang, kapal nelayan Kasih 025 berangkat dari Tablolong menuju Rote pada Minggu pagi (5/7). Namun kapal nelayan KASIH 025 berukuran GT. 13 yang memiliki panjang 15,55 meter dan lebar 3,1 meter ini tidak berangkat dari pelabuhan laut melainkan dari Syahbandar di Pelabuhan Perikanan di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

photo
Kapal nelayan Kasih 025 berangkat dari Tablolong menuju Rote tenggelam pada Ahad pagi (5/7). - (dok. Humas Ditjen Hubla)

"Diduga saat berlayar, kapal nelayan tersebut dihantam ombak besar setinggi 2-4 meter yang mengakibatkan kecelakaan kapal," kata Hangki.

Usai kejadian, kapal cepat Express Bahari tujuan Rote-Kupang yang sedang melintas menginformasikan kepada Stasiun Radio Pantai bahwa ada kapal nelayan yang tenggelam dan meminta segera dikirimkan bantuan evakuasi dan pencarian.

"Kapal cepat Express Bahari melihat ada 2 (dua) orang yang mengapung di atas air lalu menolong orang tersebut dan dibawa ke Pelabuhan Tenau Kupang," imbuhnya.

Setelah tiba di Pelabuhan Tenau, tim yang terdiri dari personil KSOP Kupang, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) langsung membawa korban selamat ke Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan selanjutnya dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara.

Sementara itu pada waktu yang bersamaan, kapal patroli KNP. 340 milik Kantor KSOP Kelas III Kupang serta kapal Basarnas Antareja segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dan evakuasi.

"Kapal Patroli KNP. 340 melakukan penyisiran di daerah Tablolong dan daerah Pulau Kambing, sementara kapal Basarnas Antareza menyisir di Perairan Pukuafu. Pada Minggu sore sekitar pukul 16.11 WITA kapal Basarnas menemukan 2 (dua) orang korban meninggal dunia," urai Hangki.

Setelah kapal Basarnas tiba di Pelabuhan Tenau pada Minggu malam, korban meninggal dan para penumpang yang selamat langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hangki berharap, seluruh korban hilang dapat ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim evakuasi terpadu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement