Senin 06 Jul 2020 10:17 WIB

Airnav Siapkan Strategi Hadapi Peningkatan Penerbangan

Airnav tetap menjaga kemampuan dan ketersediaan SDM.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Pemandu lalu lintas udara Airnav Indonesia. Airnav  Indonesia memperisapkan strategi menghadapi peningkatan pergerakan penerbangan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemandu lalu lintas udara Airnav Indonesia. Airnav Indonesia memperisapkan strategi menghadapi peningkatan pergerakan penerbangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau yang dikenal dengan Airnav  Indonesia memperisapkan strategi menghadapi peningkatan pergerakan penerbangan. Meskipun belum signifikan, Airnav menyatakan pergerakan pesawat mulai meningkat.

Baca Juga

Direktur Utama Airnav Indonesia M Pramintohadi mengatakan, personel layanan navigasi penerbangan Airnav terus menjaga kemampuan air traffic controller (ATC) dengan berlatih menggunakan simulator. Agar Airnav dapat terus memberikan layanan navigasi penerbangan secara prima.

"Sebab itu, menjaga kemampuan dan ketersediaan sumber daya manusia Airnav menjadi hal yang krusial," kata Pramintohadi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (5/7).

Sedangkan untuk peralatan navigasi penerbangan, Pramintohadi mengatakan, prosedur perawatan berkala dan penerapan remote maintenance dilakukan untuk peralatan komunikasi, navigasi, surveillance, automation (CNS-A) yang dimiliki Airnav. Ini terus dilakukan sesuai dengan standar keselamatan baik dari Kementerian Perhubungan maupun International Civil Aviation Organitation (ICAO).

Bahkan secara teknis, prosedur air traffic flow management (ATFM) yang dilakukan melalui aplikasi slot penerbangan berbasis daring Airnav. optimalkan. "Hal itu menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang saat ini berlaku di sektor penerbangan nasional," kata Pramintohadi.

Dia memastikan Airnav Indonesia juga melakukan pengecekan izin rute pada flight plan. Khususnya bagi pesawat yang keberangkatannya menyesuaikan dengan protokol kesehatan demi menjaga keteraturan dan efisiensi penerbangan.

Sebelumnya, Airnav mulai mencatat peningkatan tren pergerakan pesawat. Total pergerakan pesawat yang dikelola Airnav Indonesia di 285 cabang pada Juni 2020 adalah 51.228 pergerakan. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan Mei 2020 yang sebanyak 27.433 pergerakan. 

Meskipun begitu, Pramintohadi mengatakan, jika dibandingkan kondisi normal angka tersebut masih belum signifikan. "Kami contohkan, data pergerakan pesawat pada Mei 2019 adalah sebanyak 162.426 pergerakan dan Juni 2019 sebanyak 169.248 pergerakan," ungkap Pramintohadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement