Senin 06 Jul 2020 08:18 WIB

Lima Warga Kota Malang Sembuh dari Covid-19

Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang bertambah sembilan orang.

Rep: wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Pengendara motor berhenti di belakang garis untuk menjaga jarak antarpengendara di Karanglo, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/6/2020). Kepolisian setempat membuat garis tersebut untuk membatasi jarak antarpengendara guna mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO/
Pengendara motor berhenti di belakang garis untuk menjaga jarak antarpengendara di Karanglo, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/6/2020). Kepolisian setempat membuat garis tersebut untuk membatasi jarak antarpengendara guna mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Lima warga Kota Malang dilaporkan pulih dari Covid-19, Ahad (5/7). Laporan tersebut menambah jumlah pasien yang pulih mencapai 70 orang saat ini.

Kepala Bagian (Kabag) Humas, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, M Nur Widianto mengatakan, pasien sembuh terdiri atas masing-masing satu warga di Jalan Binor dan Jalan Mayjen Sungkono, Burung. Keduanya terkonfirmasi terpapar virus Corona pada 11 dan 13 Juni lalu.

Kasus kesembuhan berikutnya dua warga di Kota Lama, Sukun, Kota Malang. Yang bersangkutan dilaporkan terkena virus dari Wuhan, Cina ini pada 14 Juni 2020. "Dan satu warga di Jalan LA Sucipto, Pandanwangi. Kasus tanggal 19 Juni 2020," kata Widianto kepada wartawan, Ahad (5/7) malam.

Di sisi lain, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang bertambah sembilan orang. Hal ini berarti angka warga yang terpapar Covid-19 telah mencapai 257 orang. Dari angka tersebut, 21 orang meninggal dan 166 jiwa masih dalam perawatan.

Menurut Widianto, sembilan warga yang terpapar Covid-19 tersebar di sejumlah area. Beberapa di antaranya seperti Jalan Kebalen Wetan, Jalan Langsep Barat, Tunjung Sekar dan Jalan Teluk Grajakan. Kemudian warga Sawojajar, Jalan Etna, Jalan Poncowati, Jalan LA Sucipto dan Jalan Binor.

Sementara untuk total Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Kota Malang sebanyak 407 orang. Selanjutnya, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sekitar 1.000 jiwa. Apapun total Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 784 warga sedangkan Orang dalam Risiko (ODP) sekitar 3.164 jiwa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement