Ahad 05 Jul 2020 15:43 WIB

Transisi PSBB, Penumpang KRL Terus Naik

Para pengguna untuk sebisa mungkin menghindari bepergian dengan KRL di jam-jam sibuk

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah penumpang KRL ( Kereta Rel Listrik ) Commuter Line  antre menuju pintu masuk Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/6/2020). Antrean calon penumpang ini akibat adanya pembatasan jumlah penumpang di dalam rangkaian KRL
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah penumpang KRL ( Kereta Rel Listrik ) Commuter Line antre menuju pintu masuk Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/6/2020). Antrean calon penumpang ini akibat adanya pembatasan jumlah penumpang di dalam rangkaian KRL

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Vice President Corporate Communications KCI Anne Purba mengatakan sejak PSBB Transisi berlaku jumlah pengguna KRL terus meningkat setiap pekannya. Saat ini meningkat 31 persen sejak diterapkan pemberlakuan PSBB transisi pada (8/6) yaitu 300.029 orang. Sehingga pihaknya tetap menghimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Peningkatan ini masih akan berlanjut pada Senin besok (6/7). Dari hampir 400 ribu pengguna KRL ini, pola perjalanannya masih terpusat pada jam-jam sibuk khusunya 06.00 sampai 08.00 WIB pada pagi hari dan 17.00 sampai 19.00 WIB di sore hari," katanya saat dihubungi Republika, Ahad (5/7).

Kemudian, ia melanjutkan kapasitas tiap kereta sudah sangat maksimal mengingat adanya pembatasan jumlah pengguna yaitu 74 orang per kereta. Lalu, antrean di stasiun biasanya sudah mencapai zona terluar di tiap-tiap stasiun yang menjadi titik keberangkatan pengguna. 

Ia mengimbau para pengguna untuk sebisa mungkin menghindari bepergian dengan KRL di jam-jam sibuk ini. Jika harus bekerja, ia kembali mengajak semua pihak untuk mengikuti pembagian jam kerja secara bertahap atau shift sesuai arahan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional. 

"Dengan menghindari bepergian di jam-jam sibuk, para pengguna dapat terhindar dari antrean dan kepadatan yang ada. Pergerakan pengguna secara keseluruhan juga akan lebih lancar karena terbagi secara merata dalam beberapa jam," kata dia.

Ia menambahkan masyarakat hendaknya tetap sebisa mungkin berada di rumah dan hanya menggunakan KRL untuk keperluan yang benar-benar mendesak. Sebab, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Pihaknya mengaku masih menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat mulai dari kewajiban pengguna memakai masker, mengikuti pengukuran suhu tubuh, rajin cuci tangan, gunakan pelindung diri semaksimal mungkin, selalu jaga jarak aman antar pengguna hingga larangan berbicara selama berada di dalam KRL. "Meski mulai kembali beraktivitas, kami ingatkan peran petugas dan kerja sama dari pengguna di masa pandemi ini sangat penting dalam mencegah penularan Covid-19," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement