Ahad 05 Jul 2020 12:50 WIB

BNI Syariah Sebut Rencana Merger tidak Ganggu Kinerja Bisnis

BNI syariah mendukung kementerian BUMN kembangkan perbankan syariah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Hiru Muhammad
Direktur Keuangan & Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto; Direktur Kepatuhan BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi; Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; SEVP SME & Bisnis Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi dalam acara puncak milad ke-10 BNI Syariah bertajuk Tasyakur Hasanah secara virtual, Jumat (19/6)
Foto: BNI Syariah
Direktur Keuangan & Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto; Direktur Kepatuhan BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi; Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; SEVP SME & Bisnis Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi dalam acara puncak milad ke-10 BNI Syariah bertajuk Tasyakur Hasanah secara virtual, Jumat (19/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--BNI Syariah menyambut rencana merger bank-bank syariah anak usaha bank BUMN dan berkomitmen pada pengembangan industri perbankan syariah. Sekretaris Perusahaan BNI Syariah, Bambang Sutrisno menyampaikan rencana merger tidak mengganggu pada pelayanan, termasuk juga target-target bisnis tahun ini.

"Insya Allah (tidak mengganggu), saat ini kami terus fokus kepada peningkatan layanan pada nasabah dan kinerja bisnis," katanya pada Republika, Ahad (5/7).

BNI Syariah berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya Kementrian BUMN dalam mengembangkan perbankan syariah melalui strategi dan arahan yang terstruktur. Saat ini, peningkatan kinerja dan layanan tetap menjadi prioritas perusahaan.

Untuk pertumbuhan bisnis, BNI Syariah sedang merevisi target mengingat kondisi makro dan global yang terdampak pandemi Covid 19. Proses perubahan tersebut sedang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menunggu persetujuan.

Aset BNI Syariah per kuartal I tercatat Rp 51,1 triliun dan sudah mencapai buku III. Ini diharapkan bisa menjadi booster untuk pertumbuhan bisnis tahun ini. Seiring dengan inisiasi-inisiasi untuk memperkuat bisnis melalui basis digital dan sinergi dengan BNI group.

BNI Syariah bukukan pertumbuhan laba sebesar 58,1 persen menjadi Rp 214 miliar (yoy) pada kuartal I 2020. Pertumbuhan laba secara full year diproyeksi melambat  di akhir tahun 2020 karena dampak Covid-19.

Sementara itu, aset tumbuh 16,2 persen menjadi Rp 51,1 triliun. Pembiayaan tumbuh 9,8 persen menjadi Rp 32,5 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 44,8 triliun atau tumbuh 16,6 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement