Ahad 05 Jul 2020 10:01 WIB

Perusahaan Batu Bara Jaga Produksi

Adaro targetkan produksi tahun ini 58 juta metrik ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Aktivitas bongkar muat batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Aktivitas bongkar muat batubara di area pertambangan PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak pandemi memukul semua sektor industri tak terkecuali batu bara. Meski mayoritas perusahaan batu bara berencana untuk memangkas produksi, namun perusahaan batu bara besar seperti Adaro, BUMI Resource dan Indika Energi tetap menjaga produksi sesuai target.

Head of Corporate Communication Adaro Energy, Febriati Nadira mengatakan meski dalam situasi pandemi perusahaan tetap menjaga produksi dan mengoptimalkan produksi sesuai target yang dipasang. Ia juga mengatakan untuk memitigasi risiko saat pandemi, perusahaan terus memastikan efisiensi biaya operasional dan menjaga kas perusahaan.

Baca Juga

"Sampai saat ini belum ada perubahan panduan produksi. Produksi Adaro pada tahun ini tetap 54-58 juta metrik ton," ujar Febriati kepada Republika, Ahad (5/7).

Senada dengan Adaro, BUMI Resources selaku holding dari PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin tetap menjaga produksi batu bara kedua perusahaan tersebut. Juru Bicara BUMI, Dileep Satrisava mengatakan belum ada perubahan rencana produksi di tahun ini.

"Produksi dan penjualan kami sampai saat ini masih on the track," ujar Dileep kepada Republika.

Dileep menjelaskan untuk KPC pada tahun ini memproduksi sebesar 60-65 juta metrik ton. Sedangkan Arutmin akan memproduksi 28 juta hingga 30 juta metrik ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement