Ahad 05 Jul 2020 02:17 WIB

Stasiun Jerman Ubah Nama Tanggalkan Rasisme

Stasiun metro "Mohrenstrasse" menggunakan istilah abad pertengahan untuk orang Afrika

Rep: Dwina Agustin / Red: Gita Amanda
Ilustrasi aksi stop rasisme.
Foto: EPA/Brendan McCarthy
Ilustrasi aksi stop rasisme.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - - Perusahaan transportasi umum Berlin BVG mengatakan, akan menyelesaikan penggantian nama stasiun metro pusat kota pada akhir tahun, Sabtu (4/7). Pergantian nama ini didorong dengan nama stasiun berdasarkan kata yang menghina untuk orang kulit berwarna.

Stasiun metro "Mohrenstrasse" secara harfiah berarti Moor Street. Kata tersebut menggunakan istilah abad pertengahan untuk orang-orang dari Afrika Utara.

Baca Juga

Stasiun itu akan mendapat nama baru dengan mengambil dari jalan lain di dekatnya, Glinkastrasse. Nama tersebut dinamai komposer Rusia abad ke-19, Mikhail Ivanovich Glinka.

Dilansir Reuters, stasiun ini terletak beberapa ratus meter dari Gerbang Brandenburg di pusat Berlin, dan telah memiliki nama itu sejak dibuka pada tahun 1908. “Kami akan mengubah semua rencana jaringan, rambu di stasiun dan di bus. Semuanya harus diubah di kereta bawah tanah," kata anggota dewan BVG, Rolf Erfurt.

Bulan lalu, aktivis yang tidak dikenal menempel di pintu masuk stasiun, dengan nama "George Floyd Street". Perubahan nama yang akhirnya dilakukan perusahan pun mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat.

"Saya pikir itu fantastis (untuk mengubah nama stasiun) karena saya pikir tidak pada abad ke-21 untuk menyebutkan nama jalan setelah penghinaan rasis terhadap orang kulit hitam," kata warga, Akwasi Osei-Dwomoh.

BVG mengatakan sebelumnya telah menyatakan akan mengubah nama stasiun-stasiunya ketika di seluruh dunia mengugat tempat-tempat bermasalah dengan warisan rasisme dan kejahatan kolonial. Dorongan ini dipicu oleh kematian di warha Amerika Serikat bernama George Floyd di tangan seorang polisi yang petugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement