Sabtu 04 Jul 2020 21:50 WIB

Antisipasi Kemarau, Sejumlah Wilayah Banyuman Bangun Embung

Keberadaan embung dan pompa air mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan.

Embung. Ilustrasi
Foto: Antara
Embung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendorong pembangunan embung di sejumlah wilayah untuk mengantisipasi dampak musim kemarau khususnya terhadap sektor pertanian dan perikanan budi daya.

"Ini ada beberapa permintaan (pembangunan) embung, termasuk sumur dalam di sentra gurami Kecamatan Kemranjen," kata Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono usai kegiatan Safari Gemarikan bersama anggota Komisi IV DPR RI Sunarna di Taman Desa Embung Rawa Bener, Desa Piasa Kulon, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Sabtu (4/7).

Ia mengatakan keberadaan embung dan pompa air dalam tersebut dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan saat musim kemarau yang berdampak terhadap sektor pertanian dan perikanan budi daya.

Menurut dia, pihaknya juga telah meminta para kepala desa untuk membuat satu embung atau pompa air dalam dengan menggunakan dana desa.

"Tadi, saya sudah mintakan (pompa air dalam), sudah diiyakan (oleh anggota Komisi IV DPR RI Sunarna)," katanya.

Selain untuk mendukung sektor pertanian dan perikanan budi daya, kata dia, keberadaan embung juga dapat dijadikan sebagai destinasi wisata.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup mengharapkan keterlibatan dunia usaha termasuk BUMN untuk menyalurkan dana tangung jawab sosial perusahaan (corporatesocial responsibility/CSR) guna mendukung pengembangan destinasi wisata desa.

"Kebetulan saya diminta Pak Bupati untuk menjadi Ketua Forum CSR, sehingga saya minta BUMN dalam menyalurkan CSR-nya untuk berkoordinasi dengan kabupaten," katanya.

Ia mengatakan Pemkab Banyumas belum lama ini mendapatkan CSR dari PT PLN (Persero) sebanyak tujuh paket di antaranya untuk pengembangan wisata dan jalan.

Dia juga mengaku sempat berdiskusi dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan mendapatkan informasi jika CSR dari BUMN bisa dikonsentrasikan untuk satu desa wisata.

Terkait dengan Embung Rawa Bener, Kepala Desa Piasa Kulon Ratno mengatakan embung tersebut dibangun untuk menopang area persawahan yang selama ini sering puso ketika musim kemarau.

"Alhamdulillah, kemarin bisa tertolong sehingga tidak ada yang puso," katanya.

Menurut dia, pembangunan embung tersebut menggunakan dana bantuan dari Kementerian Pertanian sebesar Rp198 juta dan pengembangannya menggunakan dana desa sebesar Rp540 juta.

Selain untuk mengairi sawah, kata dia, keberadaan embung tersebut juga dimanfaatkan sebagai destinasi wisata dalam rangka menambah pendapatan asli desa.

"Termasuk pemasukan untuk BUMDes selaku pengelola Taman Desa Embung Rawa Bener," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement