Sabtu 04 Jul 2020 12:05 WIB

Kala Juara Liga Primer Inggris Dipermalukan

Itu menjadi kekalahan kedua dan terbesar bagi Liverpool di Liga Primer musim ini.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Liverpool tampak lesu usai dipermalukan Manchester City.
Foto: Laurence Griffiths/Pool Getty
Para pemain Liverpool tampak lesu usai dipermalukan Manchester City.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Salah satu partai pada pekan ke-32 Liga Primer Inggris 2019/2020 menjadi sorotan karena menyajikan pertarungan antara runner-up, Manchester City melawan juara musim ini, Liverpool, di Stadion Etihad pada Jumat (3/7) dini hari WIB. Liverpool yang baru saja dinobatkan sebagai juara dipermalukan tuan rumah dengan kekalahan telak, 0-4.

Gol-gol anak asuh Pep Guardiola dicetak oleh Kevin de Bruyne, Raheem Sterling, Phil Foden, dan ditambah gol bunuh diri Alex Oxlade-Chamberlain. Ini menjadi kekalahan kedua dan terbesar bagi Liverpool di Liga Primer musim ini.

Kekalahan pertama Liverpool dialami ketika menghadapi tuan rumah Watford pada Februari lalu. Saat itu, Mohamed Salah dkk harus menyerah dengan skor 0-3.

Kendati demikian, pelatih Liverpool Juergen Klopp mengatakan, anak asuhnya telah bermain dengan baik. Ia menyanggah pasukannya telah kehilangan fokus selepas mengunci gelar juara pekan lalu. Pelatih asal Jerman ini mengaku menyukai sikap yang ditunjukkan para pemain Liverpool.

Menurut Klopp, City telah melakukan apa yang tidak mungkin dilakukan klub manapun terhadap Liverpool. The Reds, kata dia, memiliki momen, tetapi City benar-benar membuat perbedaan. "Mereka menggunakan kesalahan kami. Kami tidak menggunakan kesalahan mereka," ujar Klopp dikutip dari Mirror, Jumat (3/7).

Permainan itu, lanjut Klopp, berjalan terbuka tetapi lebih cocok untuk City daripada Liverpool. Namun, ia melihat para pemainnya benar-benar telah berjuang. "Begitulah rasanya. Rasanya tak enak dan seharusnya tak seperti itu. Jika ada tim di dunia yang dapat menghancurkan kami seperti ini, itu mungkin City. Tapi kami tak akan datang lagi untuk kalah," jelasnya.

Sementara itu, Guardiola bergurau tentang pemain Liverpool yang terlalu banyak minum bir saat merayakan gelar juara pekan lalu. Pelatih asal Spanyol itu mengatakan, timnya sudah sepenuhnya bebas dari bir saat datang ke stadion. "Saya melihat tim dengan fokus luar biasa, dengan energi dan keinginan untuk memenangkan laga," kata dia.

Meskipun menelan kekalahan telak, Liverpool masih punya asa untuk memecahkan beberapa rekor. Jika Liverpool menang terus di sisa kompetisi musim ini, maka the Reds akan mengoleksi 104 poin dan memecahkan rekor City pada musim 2017/2018, yakni 100 poin.

Selain itu, Liverpool sejauh ini telah memenangkan 28 laga. The Kop berpeluang memecahkan rekor City yang mengukir 32 kemenangan pada musim 2017/2018.

Liverpool bisa menjadi satu-satunya tim yang bisa memenangkan 19 laga kandang. Sejauh ini, rekor kandang Liverpool masih 100 persen. Klub Merseyside masih punya laga kandang untuk menjamu Aston Villa, Burnley, dan Chelsea di sisa kompetisi.

Peluang rekor lainnya adalah menjadi juara dengan selisih tertinggi. Pada musim 2017/2018 lalu, City menjuarai Liga Primer dengan selisih 19 poin dari rival terdekat. Sementara, Liverpool saat ini unggul 20 poin dari City di peringkat kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement