Sabtu 04 Jul 2020 06:37 WIB

Polres Madiun Bagikan APD ke Ojol dan Tukang Becak

Ratusan pengemudi ojol dan tukang becak di Madiun menerima bantuan APD

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ratusan pengemudi ojol dan tukang becak di Madiun menerima bantuan APD. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Ratusan pengemudi ojol dan tukang becak di Madiun menerima bantuan APD. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN - Kepolisian Resor (Polres) Madiun membagikan sejumlah alat pelindung diri (APD) dan bantuan paket sembako. Bantuan itu diberikan kepada ratusan pengemudi ojek online alias ojol dan tukang becak.

Kapolres Madiun AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan pembagian APD tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti upaya percepatan penanganan Covid-19 sekaligus menekan penyebarannya di Kabupaten Madiun. "Kegiatan ini melibatkan Polres Madiun bersama Pemerintah Kabupaten Madiun dan Kodim 0803/Madiun. Bantuan APD ini menindaklanjuti upaya pencegahan Covid-19, sekaligus kepedulian bagi warga yang terdampak," ujar AKBP Eddwi di sela kegiatan, Jumat.

Baca Juga

Sejumlah APD yang dibagikan di antaranya masker, face shield atau pelindung wajah, dan partisi penyekat untuk pengemudi ojol. Menurut dia, pengemudi ojek dan tukang becak sengaja dipilih sebagai penerima manfaat karena kalangan tersebut dinilai sebagai warga yang terdampak.

Sejak ditetapkan pandemi tiga bulan lalu, mereka berhenti berkegiatan. Hal ini disebabkan peraturan pembatasan sosial dan juga pembatasan fisik. Otomatis, mereka juga kehilangan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan harian.

Selain itu, profesi pengemudi ojek dan tukang becak memiliki risiko rentan terpapar virus corona karena mengangkut orang. Eddwi berharap dengan bantuan APD tersebut mereka bisa menjadi pelopor pelaksana disiplin protokol kesehatan dan bisa menularkan hal positif kepada rekan seprofesi ataupun lingkungan di sekitar mereka.

Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto menyatakan sangat mendukung upaya pencegahan Covid-19 yang dilakukan kepolisian tersebut. "Pemerintah Kabupaten Madiun tidak bisa bergerak sendiri dalam mengatasi Covid-19. Namun harus secara bergotong-royong, bersinergi bersama Forkopimda, dan juga masyarakat untuk memutus mata rantai penyebarannya," kata Wabup Hari.

Wabup menambahkan, saat ini Kabupaten Madiun masuk status zona oranye dalam peta sebaran Covid-19. Terdapat 35 pasien positif terkonfirmasi positif Covid-19 dengan 32 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Pihaknya berharap tiga pasien yang saat ini masih menjalani perawatan segera dinyatakan sembuh. Dengan demikian Kabupaten Madiun segera berubah menjadi zona hijau.

Ia juga meminta warga Kabupaten Madiun disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, memakai masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement