Sabtu 04 Jul 2020 02:22 WIB

Gugus Tugas Sebut Empat Kelurahan di Banjarmasin Zona Hitam

Ada empat kelurahan di Banjarmasin penyumbang kasus terbanyak Covid-19.

Relawan yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) menyemprotkan disinfektan di halaman rumah karantina swadaya masyarakat di Kampung Tangguh Banua Kelurahan Teluk Dalam Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Relawan yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) menyemprotkan disinfektan di halaman rumah karantina swadaya masyarakat di Kampung Tangguh Banua Kelurahan Teluk Dalam Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin meningkat kewaspadaan setelah empat kelurahan dikatagorikan masuk zona hitam. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Jumat (3/7) mengungkapkan penyebaran virus Covid-19 di Kota Banjarmasin kini sudah mencapai 1.441 orang terkonfirmasi positif, dengan 254 orang sembuh dan 122 meninggal dunia.

Menurut Machli Riyadi, empat kelurahan menyumbang terbanyak kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga dikatagorikan sudah memasuki zona hitam. Keempat kelurahan itu adalah Teluk Dalam di Banjarmasin Tengah, Pemurus Baru dan Pemurus Dalam di Banjarmasin Selatan, terakhir Pekapuran Raya di Banjarmasin Timur.

Baca Juga

Perincian kasus penyebaran Covid-19 di empat kelurahan itu, Kelurahan Teluk Dalam terkonfirmasi positif sebanyak 65 orang, di mana sembuh baru satu orang dan meninggal sepuluh orang. Kemudian Kelurahan Pemurus ada 77 orang, sembuh delapan orang dan meninggal tujuh orang. Pemurus Baru 64 orang, sembuh lima orang dan meninggal tujuh orang.

Terbanyak kasus positif Covid-19 di Pekapuran Raya sebanyak 104 orang, sembuh sebanyak 21 orang dan meninggal tujuh orang. Machli Riyadi yang juga sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ini menyampaikan, keempat kelurahan yang dinyatakan zona hitam penyebaran Covid-19 ini mendapatkan perhatian khusus.

"Sebab lonjakan kasusnya sangat mengkhawatirkan belakangan ini," sebutnya.

Machli Riyadi menerangkan, sebenarnya dalam istilah kesehatan tidak mengenal namanya zona hitam. Zona hitam ini, menurutnya warna merah yang sangat pekat sehingga disimpulkan bahwa kawasan tersebut zona hitam.

"Ini kita sampaikan ke masyarakat agar lebih berhati-hati karena zona hitam sangat berbahaya," terang Machli Riyadi.

Menurut Machli Riyadi, apabila tidak disampaikan begitu otomatis masyarakat sangat menyepelekan penyebaran virus ini.

"Ketemu di jalan mereka tidak bemasker. Itu fakta yang kita lihat setelah berputar memantau dan jujur sangat prihatin," tuturnya.

Sebagaimana langkah pencegahan penularan Covid-19 di daerah ini, pemerintah kota terus melakukan sosialisasi dan himbauan agar masyarakat terus mentaati protokol kesehatan. Bahkan, masyarakat Banjarmasin pula sangat didukung untuk membentuk Kampung Tangguh Banua, di mana sekarang sudah ada di 52 kelurahan di ibu kota provinsi ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement