Sabtu 04 Jul 2020 00:06 WIB

Pra AKB, Kota Bogor Siapkan Pelonggaran Sektor Ekonomi

Sektor ekonomi yang dilonggarkan berdampak ekonomis sangat tinggi bagi Kota Bogor.

Tamu hotel berdiri didalam lift yang telah diberi tanda jarak fisik di Kota Bogor, Jawa Barat. Kota Bogor memasuki fase pra-AKB yang akan diikuti dengan pelonggaran sejumlah sektor ekonomi.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Tamu hotel berdiri didalam lift yang telah diberi tanda jarak fisik di Kota Bogor, Jawa Barat. Kota Bogor memasuki fase pra-AKB yang akan diikuti dengan pelonggaran sejumlah sektor ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor memasuki fase pra adaptasi kebiasaan baru (Pra- AKB) dalam kerangka pembatasan sosial bersakal besar (PSBB) proporsional di Kota Bogor mulai Jumat (3/7). Pra AKB ditandai dengan persiapan pelonggaran sektor ekonomi.

"Dalam beberapa hari ke depan kami mempersiapkan persiapan teknis untuk pelonggaran secara bertahap sektor-sektor ekonomi yang bisa dilonggarkan," kata Wali Kota Bogor,Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Jumat.

Baca Juga

Menurut Bima Arya, sektor-sektor ekonomi yang mulai dilonggarkan secara bertahap adalah sektor ekonomi yang memiliki dampak ekonomis sangat tinggi bagi warga Kota Bogor. Tapi karena Covid-19 belum hilang sepenuhnya sehingga pelonggaran pada sektor-sektor ekonomi tersebut impelementasinya harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara benar.

Bima Arya menjelaskan, pelonggaran sektor ekonomi tersebut antara lain ojek online (ojol) diizinkan membawa penumpang, mulai Senin (6/7), dengan menerapkan protokol kesehatan dan persyaratan tertentu.

Protokol kesehatan yang diberlakukan kepada driver ojek online adalah, memakai masker, memakai sarung tangan, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, serta menyediakan pembatas antara driver dan penumpang yang terbuat dari bahan plastik. Operasional ojek online juga dibatasi, mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Pemerintah Kota Bogor juga mengizinkan penambahan jumlah penumpang angkutan kota (angkot) dari 50 persen menjadi 60 persen, serta beroperasi pada pukul 04.00 WIB hingga 23.00 WIB. "Jika kapasitas angkot 10 penumpang, sebelumnya penumpang hanya isi lima penumpang, mulai Senin (6/7) isi maksimalnya jadi enam penumpang," katanya.

Pemerintah Kota Bogor mengizinkan taman yang menjadi destinasi wisata mulai dibuka dengan persyaratan memiliki fasilitasi yang memenuhi standar protokol kesehatan serta menerapkan protokol kesehatan kepada pegawai dan pengunjung. Di Kota Bogor ada taman yang sangat luas yakni Kebun Raya Bogor, telah menyampaikan konsep protokol kesehatan jika Kebun Raya Bogor mulai dibuka.

Menurut Bima Arya, Pengelola Kebun Raya Bogor sudah datang ke Balai Kota menjelaskan konsep protokol kesehatan pada persiapan pembukaan KRB. "Fasenya sangat panjang, paling tidak ada empat fase yang akan diterapkan secara bertahap. Kesannya sangat hati-hati," kata Bima.

Pedmerintah Kota Bogor juga mengizin lapangan mulai bisa dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga seperti jogging, tapi belum boleh ada kerumunan atau kegiatan oleh raga yang melakukan kontak fisik.

Pemerintah Kota Bogor juga telah mengizinkan pusat perbelanjaan atau mal melakukan uji coba pembukaan sejak pekan lalu, dengan menerapkan protokol kesehatan dan memiliki fasilitas yang memenuhi standar protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, menyediakan petugas yang mengecek temperatur tubuh pengunjung, serta tanda-tanda di lantai dan di dinding yang menunjukkan jaga jarak bagi pengunjung.

Ada tiga mal yang telah melakukan uji coba pembukaan sejak pekan lalu dan dimonitor setiap hari, selanjutnya uji cobanya akan diperpanjang selama sebulan ke depan. Pemerintah Kota Bogor juga mengizinkan kendaraan pribadi yang sebelumnya yang sebelumnyas kapasitasnya hanya diizinkan 50 persen, mulai hari ini diizinkan 10 persen, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement