Buntut Minta CSR, Pimpinan DPR Gali Keterangan Komisi VII

Perkara permintaan CSR itu terjadi saat rapat Komisi VII dengan perusahaan BUMN.

Jumat , 03 Jul 2020, 21:35 WIB
Wakil Ketua Komisi VII DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Komisi VII DPR Sufmi Dasco Ahmad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, pimpinan DPR RI akan meminta keterangan pada Komisi VII DPR RI terkait kasus permintaan pelibatan anggota dewan pada perusahaan untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR). 

"Ya kami sudah dengar berita yang berkembang di masyarakat dan juga jadi agak kontroversi soal itu. Karena itu, pimpinan DPR pada hari Senin depan akan meminta klarifikasi kepada pimpinan komisi VII untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada saat rapat tersebut," kata Dasco di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jumat (3/7).

Perkara permintaan CSR itu terjadi saat rapat Komisi VII yang dipimpin Alex Noerdin dengan perusahaan BUMN pada Selasa (30/7). Rapat itu sempat diwarnai aksi marah-marah kader Politikus Demokrat M Nasir pada Direktur Utama Inalum Orias Petrus Moedak. 

Pada akhir rapat tersebut, pimpinan Komisi VII justru meminta agar anggota dewan dilibatkan saat perusahaan swasta hendak melakukan CSR. Terkait hal itu, Dasco menyatakan akan menanyakan pada pimpinan Komisi maksud permintaan CSR itu. 

"Kita akan minta klarifikasi. Klarifikasi itu juga tidak sembunyi-sembunyi, silakan kalau media nanti, jadi jadwalnya atau pun kita akan transparan kepada media," ujar Dasco. 

Dasco mengatakan, pimpinan belum tahu secara pasti apa yang terjadi pada saat rapat tersebut. Sehingga, dia belum bisa menilai dan belum bisa mengeluarkan pernyataan terhadap yang teejadj sebelum melakukan klarifikasi. "Klarifikasi kita akan segera lakukan pada senin pekan depan," ujar Dasco menegaskan.