Jumat 03 Jul 2020 19:06 WIB

Survei: Mahasiswa Ingin Kemudahan Berusaha

Indonesia dinilai membutuhkan lebih banyak wirausahawan.

Mahasiswa (ilustrasi)
Foto: mgrol101
Mahasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Institut Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Indeks) mengungkap persepsi mahasiswa selama pandemi Covid-19. Hasil survei itu menyebutkan, mahasiswa lebih cenderung menginginkan tersedianya lapangan pekerjaan.

                               

"Mereka menginginkan pemerintah mengeluarkan regulasi untuk kemudahan berusaha," kata Direktur Riset Indeks, Mohamad Arif Hadiwinata dalam keterangannya terkait hasil riset di Jakarta, Jumat (3/7).

                               

Mayoritas mahasiswa juga menyetujui Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja dapat segera digulirkan sepanjang secara substantif dapat memberikan peluang pekerjaan lebih luas. Survei memperlihatkan 82 persen responden menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausahawan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

                                ,

Kemudian, jelas Arif, 78 persen mahasiswa menyetujui kebijakan untuk menyederhanakan regulasi perizinan usaha. Sebanyak 54 persen mahasiswa setuju pelonggaran aturan investasi untuk membiayai pembangunan, menggairahkan iklim bisnis, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

                               

Senada dengan Arif, Saidiman Ahmad, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertindak sebagai pembahas hasil survei menuturkan, wacana pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi harus didukung. Salah satu persoalan yang selama ini dihadapi adalah sulitnya para pelaku ekonomi menjalankan aktivitas bisnis.

                               

Pandangan kalangan mahasiswa yang dipotret oleh penelitian Indeks, menurut Saidiman, mewakili aspirasi masyarakat, khususnya mereka yang bergerak di sektor bisnis skala mikro, kecil, dan menengah.

                               

                           

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement