Jumat 03 Jul 2020 14:48 WIB

Sektor Wisata di Purwakarta Mulai Bergeliat

Wisata alam dan buatan masih dipantau pekan ini.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Fuji Pratiwi
Sasak (jembatan) Panyawangan dan Flying Fox, merupakan objek wisata yang ada di Gunung Bongkok, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta (ilustrasi). Disporaparbud Pemkab Purwakarta Jawa Barat menyatakan sektor pariwisata di sana mulai menggeliat.
Foto: dok. Disporaparbud Purwakarta
Sasak (jembatan) Panyawangan dan Flying Fox, merupakan objek wisata yang ada di Gunung Bongkok, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta (ilustrasi). Disporaparbud Pemkab Purwakarta Jawa Barat menyatakan sektor pariwisata di sana mulai menggeliat.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kabupaten Purwakarta sudah memulai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Pandemi Covid-19. Sejumlah tempat wisata mulai dari kuliner, alam, dan wisata buatan sudah mulai buka dan menerima kunjungan wisatawan.

Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Heri Anwar mengatakan, sektor pariwisata mulai bangkit seiring dibuka kembali. Meski belum signifikan, tapi peningkatan wisatawan mulai terlihat.

Baca Juga

"Sudah ada (peningkatan wisatawan) di sektor terutama wisata kuliner," kata Heri kepada Republika, Jumat (3/7).

Heri mengatakan untuk wisata kuliner, kunjungan ke restoran dan rumah makan yang menjadi andalan di Purwakarta mulai berdatangan. Sebelumnya wisata kuliner ini hanya menerima pesanan yang dibawa pulang. Namun saat ini, masyarakat bisa makan di tempat dengan penerapan protokol kesehatan.

Sementara untuk wisata alam dan buatan, ia mengaku Disporaparbud masih memantau pada pekan ini. Sebab mayoritas wisatawan yang datang ke wisata alam dan buatan dominan berkunjung pada akhir pekan sambil menikmati hari libur.

Ia menambahkan sektor wisata ini diharapkan bisa mulai bangkit kembali untuk membantu menumbuhkan perekonomian masyarakat. Meski demikian, penerapan protokol kesehatan diawasi ketat sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19 pada masa pandemi ini. Sejauh ini berdasarkan pantauan dan pengecekan Disporaparbud, tempat wisata mulai menyiapkan fasilitas sesuai anjuran protokol kesehatan.

"Fasilitas dan pembatasan jumlah wisatawan dari kapasitas yang ada wajib dilakukan," ucap Heri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement