Jumat 03 Jul 2020 09:48 WIB

Dampak Pandemi, Harga Batu Bara Terkoreksi

Harga batu bara pada Juni merupakan yang terendah sejak Februari 2016.

Bongkar muat batu bara di Marunda, Jakarta Utara, Jumat (15/11). Harga batu bara acuan (HBA) bulan Juni kembali terkoreksi ke angka 52,16 dolar AS per ton.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Bongkar muat batu bara di Marunda, Jakarta Utara, Jumat (15/11). Harga batu bara acuan (HBA) bulan Juni kembali terkoreksi ke angka 52,16 dolar AS per ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga batu bara acuan (HBA) bulan Juni kembali terkoreksi ke angka 52,16 dolar AS per ton. Penurunan harga akibat terdampak krisis pandemi Covid-19.

Harga batu bara pada Juni turun tipis sebesar 0,82 dolar per ton dari bulan Juni, yaitu 52,98 dolar per ton. Penurunan tersebut diakibatkan oleh sentimen yang sama di bulan lalu, yaitu minimnya serapan pasar global terhadap permintaan pasokan batu bara Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, faktor paling signifikan adalah stok batu bara di India dan China terbilang cukup tinggi. "Dua negara tadi sedang mengutamakan terlebih dahulu pasokan (batu bara) dalam negeri," jelas Agung.

"Pengurangan suplai batu bara dari Indonesia tak lepas dari adanya pengaruh kuat dari dampak Covid-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negara," katanya.

Menurut Agung, di tengah pandemi ada kecenderungan peralihan ke sumber energi alternatif dalam negeri. "Tak bisa dipungkiri lagi sejak adanya pandemi menggeser pola konsumsi energi ke sumber alternatif lain," tegasnya.

Agung mengakui HBA mengalami tren penurunan sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada pertengahan Maret lalu. HBA sempat menguat sebesar 0,28 persen pada angka 67,08 dolar per ton pada Maret dibanding bulan Februari 66,89 dolar per ton. Kemudian, HBA mengalami pelemahan ke angka 65,77 dolar per ton di bulan April dan 61,11 dolar per ton.

Posisi HBA ini merupakan harga terendah sejak tahun 2016. Dimana saat itu HBA bulan Februari 2016 pernah menyentuh angka 50,92 dolar per ton. 

Sebagai informasi, HBA dihitung dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 kcal per kilogram GAR.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement