Kamis 02 Jul 2020 19:14 WIB

Filipina Minta Waktu Arab Saudi Pulangkan Jenazah Warganya 

Filipina meminta tenggang waktu pulangkan jenazah warganya dari Arab Saudi.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Filipina meminta tenggang waktu pulangkan jenazah warganya dari Arab Saudi. Ilustrasi bendera Filipina
Foto: EPA-EFE / MARK R. CRISTINO
Filipina meminta tenggang waktu pulangkan jenazah warganya dari Arab Saudi. Ilustrasi bendera Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Filipina meminta perpanjangan tenggat waktu kepada Kerajaan Arab Saudi untuk memulangkan jenazah warganya. Karena pemulangan jenazah pada 4 Juli 2020, menurut Filipina masih belum dimungkinkan.  

 

Baca Juga

“Pada 4 Juli, kami harus membawa pulang sisa-sisa warga kami di sana. Kami harus melakukan itu karena jika tidak, pemerintah Arab Saudi akan menguburkan mereka,” ujar Sekretaris Tenaga Kerja Filipina, Silvestre Bello III, seperti dilansir foxnews dari Arab Saudi, pada Kamis (2/7).  

 

Menurutnya, pemerintah bekerja sepanjang waktu untuk memulangkan 274 jenazah para pekerja Filipina tersebut. Sebagian meninggal karena Covid-19, sebagian lagi meninggal biasa. 

 

Bello menyebutkan, bahwa beberapa hal tengah diurus termasuk memelihara protokol kesehatan, pengadaan visa keluar, dan izin dari majikan dan keluarga terdekat. 

 

"Mulanya ada 301 pekerja Filipina yang akan dipulangkan, sebanyak 152 orang meninggal karena virus sedangkan sisanya meninggal alami," kata Bello.  

 

Sebanyak 23 jenazah pekerja yang meninggal dunia karena Covid telah dimakamkan di Arab Saudi. Kemudian empat mayat yang meninggal secara alami telah lebih dulu diterbangkan pulang. "Jadi sekrang, sisanya ada 274 jenazah, dan pada 4 Juli kita harus membawa mereka pulang," kata Bello. 

 

Bello tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana atau kapan para pekerja Filipina itu meninggal duni. 

 

Duta Besar Filipina untuk Arab Saudi, Adnan Alonto, menduga penyebab kematian karena penguncian selama tiga bulan dan tidak adanya penerbangan.  

 

Wakil Menteri Luar Negeri Filipina, Brigido Dulay, mengatakan, permintaan perpanjangan waktu lantaran penerbangan sewaan yang diatur oleh departemen tenaga kerja (DOLE) yang belum siap pada 4 Juli.  

 

"Perpanjangan batas waktu 4 Juli sudah dibahas karena pada bagian DOLE mereka harus memasang pesawat charter untuk yang satu ini dan saya mengerti bahwa pesawat itu mungkin tidak tersedia pada 4 Juli," jelas Dulay.  

 

Sebelumnya, DOLE mengatakan bahwa dua pesawat carteran akan didedikasikan untuk mengangkut jenazah pekerja Filipina di Arab Saudi. 

 

Setibanya di Filipina nanti, jenazah Covid-19 akan diangkut langsung ke krematorium yang dipilih anggota keluarga atau unit pemerintah setempat, dengan bantuan Departemen Pertahanan Nasional. Sedangkan yang meninggal bukan karena Covid-19 bisa langsung diserahkan kepada pihak keluarga di Bandara.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement