Kamis 02 Jul 2020 17:02 WIB

Jubir: Sebagian Kasus Positif Covid Jalani Isolasi Mandiri

Sebagian kasus Covid-19 tak memiliki indikasi untuk dirawat di rumah sakit

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan sebagian kasus baru yang terkonfirmasi positif covid pada Kamis (2/7) tak memiliki indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Yurianto pun menyebut, pasien yang terinfeksi covid tersebut hanya menjalankan isolasi secara mandiri di rumah masing-masing.

Ia melaporkan, dari hasil pemeriksaan hari ini ditemukan kasus positif terkonfirmasi sebanyak 1.624 orang.

“Sebagian dari kasus-kasus yang terkonfirmasi positif ini adalah kasus yang tidak memiliki indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Sehingga kita menyarankan untuk melaksanakan isolasi secara mandiri,” ujar Yurianto saat konferensi pers, Kamis (2/7).

Ia menyampaikan, tingginya jumlah kasus terkonfirmasi positif ini didapatkan dari hasil pelacakan dan pemeriksaan secara agresif dan masif. Selain itu, Yurianto juga menyebut, tingginya penambahan kasus positif covid tak selalu diartikan semakin tinggi jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

Sebab, lanjutnya, dari analisa berdasarkan tingkat hunian rumah sakit, maka ditemukan tak ada penambahan yang signifikan jumlah hunian rumah sakit. Bahkan, tingkat hunian rata-rata nasional masih di kisaran 55,5% atau baru separuh kapasitas rumah sakit yang digunakan untuk merawat para pasien covid.

“Kita masih bisa mempertahankan tingkat hunian rata-rata nasional di kisaran 55,5 persen artinya baru separuh kapasitas yang digunakan. Ini yang menjadi penting untuk kita perhatikan bahwa penambahan kasus yang demikian banyak tidak selalu dimaknai dengan penambahan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement