Kamis 02 Jul 2020 13:30 WIB

Kasus Covid-19 di Arab Saudi Menurun 

Arab Saudi alami penurunan kasus covid-19.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Seorang pria memakai masker saat melewati mural Raja Salman di Saudi Arabia, Ahad (28/6). Kasus COVID-19 di dunia mencatatkan angka tertinggi dalam 24 jam terakhir pada Ahad (28/6),  dengan jumlah lebih dari 10 juta kasus positif dan 500.000 kematian. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: AP/Amr Nabil
Seorang pria memakai masker saat melewati mural Raja Salman di Saudi Arabia, Ahad (28/6). Kasus COVID-19 di dunia mencatatkan angka tertinggi dalam 24 jam terakhir pada Ahad (28/6), dengan jumlah lebih dari 10 juta kasus positif dan 500.000 kematian. (AP Photo/Amr Nabil)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Laporan kasus Covid-19 (virus corona) di Arab Saudi disebut mengalamai penurunan signifikan pada Rabu (1/7). Laporan mencatat 3.402 infeksi baru, bersama dengan 1.994 pemulihan dalam 24 jam terakhir.

Dilansir dari laman Saudi Gazette Kamis (2/7), menurut kementerian kesehatan, setelah menangani sekitar 3.300 kasus selama tiga hari berturut-turut mulai Sabtu (27/6), terdapat 4.387 infeksi pada Selasa (30/6),  Sebanyak empat puluh sembilan kematian baru juga dilaporkan.

Dengan angka pada Rabu, sebanyak 194.225 kasus telah dilaporkan di Kerajaan, bersama dengan 132.760 pemulihan. Juru bicara kementerian kesehatan, Dr. Muhammad Al-Abdel Ali dikutip oleh Saudi Press Agency (SPA) menyatakan, total kematian mencapai 1.698.

Saat ini terdapat 59.767 kasus aktif di Kerajaan, dan 2.272 di antaranya sangat kritis. Sementara Riyadh memiliki jumlah infeksi tertinggi selama 24 jam terakhir dengan 401 kasus baru terdeteksi.  

 

Di samping itu, kota Dammam memiliki tertinggi kedua dengan 283 kasus. Ada penurunan tajam dalam kasus-kasus di Hufof, di mana hanya 229 infeksi yang dilaporkan, sementara pada Selasa terdapat 980 kasus. 

Kemudian ada 198 kasus di Makkah, 173 di Qatif, masing-masing 172 baik di Taif dan Jeddah, 160 di Mubarraz, 154 di Madinah, 132 di Khamis Mushayt dan 122 di Al-Khobar. Al-Abdel Ali mengatakan, kasus-kasus lain terdeteksi di kota-kota dan provinsi di seluruh negeri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement