Rabu 01 Jul 2020 19:40 WIB

Warga Banyumas Hanyut di Pantai Jetis

Korban hanyut saat sedang berswafoto di atas batuan pemecah ombak di pinggir pantai

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Orang hanyut (Ilustrasi). Korban hanyut saat sedang berswafoto di atas batuan pemecah ombak di pinggir pantai.
Foto: 108jakarta
Orang hanyut (Ilustrasi). Korban hanyut saat sedang berswafoto di atas batuan pemecah ombak di pinggir pantai.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seorang warga Kabupaten Banyumas dilaporkan hanyut ditelan gelombang laut di Pantai Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Rabu (1/7). Korban diketahui bernama Ferry Rizki Agasta (27), warga Desa Karangrau Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.

''Mendapat informasi ini, kami langsung mengirim satu tim rescuer untuk mencari korban yang hilang,'' jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya.

Baca Juga

Berdasarkan laporan dari petugas pertolongan kecelakaan laut di Pantai Jetis, korban dilaporkan ditelan gelombang laut bukan saat sedang bermain air. Namun korban hanyut saat sedang berswafoto di atas batuan pemecah ombak yang ada di pinggir pantai. ''Saat sedang berswafoto kemungkinan ada gelombang tinggi yang menerjang korban hingga kemudian membawa hanyut korban,'' katanya.

Dia menyebutkan gelombang laut di perairan selatan Cilacap hingga Kebumen saat ini memang sedang tinggi. ''Untuk itu, kami minta wisatawan yang sedang berkunjung ke pantai agar berhati-hati. Jangan berdiri di tebing atau batuan pantai karena gelombang tinggi bisa datang tiba-tiba,'' jelas Nyoman.

Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan juga menyebutkan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. ''Kami juga sudah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 2 Juli 2020 ,'' katanya.

Dalam peringatan dini yang disampaikan, tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 4-6 meter. Menurutnya, ketinggian gelombang tersebut sudah masuk kategori sangat tinggi.

''Untuk itu, kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi tersebut. Termasuk juga pada pelaku aktivitas kelautan, karena gelombang setinggi itu bisa membahayakan perahu nelayan dan semua jenis kapal,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement