Rabu 01 Jul 2020 15:58 WIB

Pupuk Kujang Pastikan Stok Pupuk Aman

Stok urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 85.050 ton.

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Friska Yolandha
Pekerja mengangkut pupuk untuk didistribusikan di gudang pupuk PT Pupuk Kujang Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pekerja mengangkut pupuk untuk didistribusikan di gudang pupuk PT Pupuk Kujang Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk subsidi bagi petani di Jawa Barat dan Banten untuk musim tanam gadu 2020 dalam kondisi aman. Dalam penyalurannya pun, diterapkan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) guna menghindari penyimpangan.

Manager Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih, menjelaskan, sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok untuk kebutuhan dua minggu ke depan. Namun, pihaknya saat ini menyiapkan stok untuk dua bulan ke depan.

Baca Juga

"Bahkan lebih. Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam," kata Ratu, Rabu (1/7).

Ratu  menyebutkan, sampai saat ini, stok urea untuk  Jawa Barat dan Banten  mencapai 85.050 ton. Jumlah itu hampir lebih dari lima kali lipat dari ketentuan sebesar 14.568 ton.

Untuk NPK, stoknya mencapai 6.363 ton atau 106 persen dari ketentuan sebesar 6.015 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 6.966  ton atau 249 persen dari ketentuan 2.803 ton.

Sementara itu, realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jawa Barat-Banten, sampai dengan 29 Juni 2020, mencapai  393.706 ton. Jumlah itu setara dengan 95 persen dibandingkan RKAP sebanyak 416.320 ton.

Ratu pun memastikan, proses penyaluran pupuk terutama dari lini dua dan tiga bahkan sampai dengan ke gudang lini empat (distributor), juga dalam kondisi aman. Karena itu, para petani tak perlu merasa khawatir.

"Stok ini sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan hingga dua bulan ke depan," ujar Ratu.

Ratu menambahkan, khusus untuk Kabupaten Indramayu, kebutuhan pupuk urea bersubsidi wilayah Indramayu di gudang lini III sampai 29 Juni 2020 mencapai 2.741 ton. Jumlah itu hampir lebih dari enam kali lipat dari ketentuan sebesar 417 ton.

Sedangkan realisasi penyerapan wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 43.412 ton atau 153 persen dari ketentuan sebesar 28.370 ton. Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganik sebanyak 556 ton atau 249 persen dari ketentuan stok sebesar 189 ton.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan stok pupuk NPK Phonska di wilayah Indramayu, merupakan tanggung jawab dari PT Petrokimia Gresik. Ratu menambahkan, dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, pihaknya bekerja sama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring.

"Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu)," kata Ratu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement