Rabu 01 Jul 2020 10:30 WIB

Investor Khawatir Lonjakan Kasus, Rupiah Berpotensi Tertekan

Kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi menekan pergerakan aset berisiko.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (1/7) berpotensi kembali tertekan seiring kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus positif Covid-19. Pada pukul 09.39 WIB, rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 14.295 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.265 per dolar AS.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (1/7) berpotensi kembali tertekan seiring kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus positif Covid-19. Pada pukul 09.39 WIB, rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 14.295 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.265 per dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (1/7) berpotensi kembali tertekan seiring kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus positif Covid-19. Pada pukul 09.39 WIB, rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 14.295 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.265 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi karena masih meningginya kasus positif Covid-19 akan menekan pergerakan aset berisiko. Selain itu, lanjut Ariston, pengesahan UU Keamanan Hong Kong berpotensi meningkatkan ketegangan antara AS dan China, yang juga akan memberikan sentimen negatif ke aset berisiko.

Baca Juga

"Rupiah bisa tertekan dengan sentimen negatif tersebut," ujar Ariston.

Dari domestik, hari ini akan dirilis data inflasi Indonesia Juni 2020. Apabila menunjukkan angka yang lebih rendah di bawah dua persen (yoy), yang mengindikasikan aktivitas ekonomi Indonesia melambat, juga bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah dengan kisaran Rp 14.150 per dolar AS hingga Rp 14.330 per dolar AS. Pada Selasa (30/6), rupiah melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 14.265 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.245 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement