Selasa 30 Jun 2020 22:38 WIB

Empat Klaster Covid-19 di Tulungagung Sembuh 100 Persen

Menyisakan enam klaster lain yang masih proses penyembuhan.

Empat Klaster Covid-19 di Tulungagung Sembuh 100 Persen (Ilustrasi)
Foto: MgIT03
Empat Klaster Covid-19 di Tulungagung Sembuh 100 Persen (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menyatakan, sebanyak 38 warga yang sebelumnya positif Covid-19 dan tersebar di empat klaster telah sembuh 100 persen.

"Empat klaster ini sudah selesai (sembuh) dan menyisakan enam klaster lain yang masih proses penyembuhan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro di Tulungagung, Selasa (30/6).

Empat kluster yang kasus sembuhnya telah mencapai 100 persen dan tidak ditemukan kasus baru tersebut adalah klaster umroh (3 kasus), klaster haji (5 kasus), klaster Jabalsari (11 kasus) dan klaster pabrik rokok S (19 kasus).

Sementara enam klaster yang masih menyisakan penderita corona strain baru adalah klaster tenaga kesehatan 1 (31 kasus, sembuh 96 persen), klaster pabrik rokok A (8 kasus, sembuh 89 persen), klaster Bungur (14 kasus, sembuh 93 persen), klaster tenaga kesehatan B (5 kasus, sembuh 0 persen), klaster kesehatan J (9 kasus, sembuh 55 persen) dan klaster karyawan perbankan (15 kasus, sembuh 93 persen).

 

"Paparan di atas termasuk 10 kasus sembuh per hari ini dan tambahan satu kasus baru yang terkonfirmasi positif (Covid-19) dan diterima tim GGTP Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung," kata Galih.

Secara keseluruhan, jumlah kasus terkonfirmasi positif Corona di Tulungagung per 30 Juni tercatat sebanyak 235 orang, dengan 193 di antaranya dinyatakan telah sembuh.

Dari total 235 penderita Covid-19 itu, tiga penderita yang sebelumnya berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) meninggal dengan hasil tes usap positif corona. "Prosentase kesembuhan kasus Covid-19 di Tulungagung sampai hari ini mencapai sekitar 82 persen," katanya.

Dijelaskan Galih, pola penularan Covid-19 di Tulungagung tidak lagi akibat transmisi PPDT (pelaku perjalanan daerah transmisi), namun sudah menyebar dari orang ke orang di level lokal atau transmisi lokal. Kondisi inilah yang sempat membuat kecepatan penularan kasus di Tulungagung cukup tinggi, sebelum akhirnya mulai melambat dalam dua pekan terakhir.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement