Selasa 30 Jun 2020 19:45 WIB

Longsor Terjadi di Sejumlah Titik di Kota Ambon

Longsor terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah Ambon sejak Senin (29/6).

Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Bencana tanah longsor terjadi di sejumlah titik di wilayah Kota Ambon. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Demy Paays menyatakan, longsor terjadi di sejumlah titik akibat hujan deras yang melanda wilayahnya sejak Senin (29/6).

"Kurang lebih ada 10 titik longsor di antaranya BTN Hative kecil, Batu Merah Ahuru, kelurahan Waihoka, Soya, Belakang Soya, Batu Meja , Skip dan Mangga dua," katanya, Selasa.

Titik longsor terparah, lanjut dia, di kawasan Skip atas juga Belakang Soya yang harus diantisipasi agar rumah warga tidak ambles.

Ia menyatakan, petugas terus melakukan pendataan dan memberikan bantuan tanggap darurat bagi warga. Tahap awal telah disalurkan terpal, sekop dan gerobak, agar masyarakat dapat meminimalisasi longsor.

"Bantuan tanggap darurat lainnya akan segera disalurkan petugas bagi warga yang terdampak bencana," katanya.

Demy mengakui, curah hujan di Kota Ambon pada Juni hingga Juli cukup tinggi, karena itu warga diminta waspada dan rutin membersihkan lingkungan sekitar.

Menyikapi cuaca ekstrem di wilayah pulau Ambon serta dampak yang akan ditimbulkan, maka warga diminta untuk siaga menghadapi bencana.

"Warga yang bermukim di lereng bukit serta bantaran sungai yang rawan banjir diminta untuk siaga mengantisipasi tingginya curah hujan yang akan terjadi beberapa waktu mendatang, serta menghindar dari titik lokasi rawan bencana ke tempat yang aman," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi berdampak pada terjadinya tanah longsor dan banjir, karena itu warga diminta untuk memperhatikan lingkungan tempat tinggal.

Masyarakat harus siaga jangan lengah menghadapi ancaman bencana alam, mengingat intensitas hujan pada beberapa bulan ke depan tinggi dan dalam tenggat waktu lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement