Selasa 30 Jun 2020 12:35 WIB

PSBB Berakhir, Arus Kendaraan di Bandung Terus Meningkat

Peningkatan arus lalu lintas terjadi terutama pada saat akhir pekan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Kepadatan lalu lintas di kawasan Pasar Baru, Kota Bandung, Kamis (25/6). Pasar baru kembali ramai pengunjung setelah pusat perbelanjaan dan pertokoan di kawasan tersebut kembali dibuka dengan persyaratan wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Meski demikian, masih banyak masyarakat dan pedagang mengabaikan aturan tersebut. Hal tersebut tentunya sangat beresiko, mengingat pasar saat ini menjadi salah satu sorotan berpotensi menjadi klaster.
Foto: undefined
Kepadatan lalu lintas di kawasan Pasar Baru, Kota Bandung, Kamis (25/6). Pasar baru kembali ramai pengunjung setelah pusat perbelanjaan dan pertokoan di kawasan tersebut kembali dibuka dengan persyaratan wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Meski demikian, masih banyak masyarakat dan pedagang mengabaikan aturan tersebut. Hal tersebut tentunya sangat beresiko, mengingat pasar saat ini menjadi salah satu sorotan berpotensi menjadi klaster.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Arus lalu lintas kendaraan di Kota Bandung mengalami peningkatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir. Peningkatan arus lalu lintas salah satunya disebabkan banyaknya tempat-tempat usaha dan wisata yang dibuka.

"Ada peningkatan arus yang masuk Kota Bandung itu sekitar antara 50-80 persen bila dibandingkan dengan saat PSBB," ujar Wakasatlantas Polrestabes Bandung, AKP Galih Raditya di Balai Kota Bandung, Selasa (30/6).

Namun, menurutnya peningkatan arus lalu lintas kendaraan saat ini belum mencapai angka yang normal sebelum pandemi terjadi. Dengan peningkatan arus, ia mengatakan pihaknya mengatur penjagaan untuk mengantisipasi kemacetan. Ia mengatakan peningkatan arus lalu lintas kendaraan dominan terjadi pada akhir pekan.

"Akhir pekan banyaknya sementara ini," katanya.

Galih menambahkan, pihaknya di masa AKB tetap menutup beberapa ruas jalan di malam hari untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berkerumun dan berkumpul.

"Aktivitas berkerumun, berkumpul dan nongkrong untuk dikurangi. Jadi bukan untuk mempersulit tapi untuk masyarakat waspada," katanya.

Menurutnya, delapan ruas jualan yang ditutup yaitu Jalan Asia Afika-Tamblong, Jalan Naripan-Tamblong, Jalan Merdeka, Jalan Simpang Dago, Jalan Diponegoro, Jalan Cilamaya, Jalan Sentot, Jalan Purnawarman.

"Kita lihat situasi, sementara yang ditutup hanya jalan itu saja, karena jalan itu berpotensi berkumpul masyarakat. Kita tidak ingin mempersulit masyarakat, jadi jam yang produktif habis pada malam, kita tutup sampai pagi," katanya.

Menurutnya, penutupan ruas jalan tersebut akan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan. "Kita situasional aja menutupnya, komplain belum ada, banyak masyarakat yang mendukung juga," katanya.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, rata-rata kendaraan perhari yang melintas di Kota Bandung di masa PSBB sejak 22 April hingga 13 Juni mencapai 157.889 unit kendaraan.

Kendaraan tersebut masuk dari sejumlah gerbang tol dan jalur perbatasan di Kota Bandung seperti Ledeng, Cibereum, Derwati, Cibiru, Dago dan Cibaduyut. Pada masa AKB dari 14 juni hingga 30 Juni, rata-rata kendaraan perhari 304.726 unit kendaraan perhari atau naik 48 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement